Darilaut – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengoptimalkan aset Organisasi Riset Kebumian dan Maritim yang berada di tiga lokasi, yaitu di Gondol Bali, Maros Makassar, dan Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon.
“Gondol akan menjadi pusat koleksi ex situ biota laut, dan terumbu karang, karena lautnya bersih. Selain itu, Gondol juga akan menjadi conservation living, dan menjadi sarana edu wisata di Bali,” kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, di Jakarta Senin (6/6).
Menurut Handoko pelestarian sumber daya alam hayati, dapat dilakukan dengan cara ex situ. Artinya, pelestarian sumber daya alam hayati, yang dilaksanakan di luar habitat asalnya.
Aset berikutnya, kata Handoko, di Maros Makassar akan membuat Ground Station Satellite (GSS). Lokasinya lebih prospektif, dan dekat dengan bandara, karena akan menjadi GSS internasional.
“Orang luar Indonesia dapat menyewanya. Saat pengoperasian, GSS harus didaftarkan ke Kominfo, agar frekuensinya bersih, dan tidak boleh ada BTS yang sama frekuensinya,” ujarnya.
Handoko mengatakan mengenai infrastruktur di Ambon, tidak ditutup. Tapi menjadi Pusat Kolaborasi Riset (PKR) dengan Unpatti, yang akan diperlakukan seperti PR di BRIN. PKR bisa mengakses skema visiting professor, dan skema post doctoral, yang ada di BRIN.
Komentar tentang post