Indonesia menjadi negara pertama yang menyediakan data pelacakan kapal melalui GFW pada 2017, yang secara langsung menempatkan 5.000 kapal penangkap ikan yang tidak menggunakan AIS ke dalam peta GFW. GFW menggunakan data AIS yang tersedia secara publik untuk melacak sekitar 65.000 kapal penangkapan ikan industrial di seluruh dunia.
Dengan menambahkan data VMS kita dapat memiliki pandangan yang lebih jelas terhadap kegiatan penangkapan ikan global, dan memperkuat keberlanjutan lingkungan laut. Sebagai tuan rumah Our Ocean Conference (OOC) 2018, Indonesia telah menginspirasi negara-negara lain untuk mengikuti tindakan berani mereka, seperti Peru bergabung dengan platform GFW dan komitmen yang juga dibuat oleh Kosta Rika, Namibia dan Panama.
Peru membagikan data pelacakan kapal 1.300 kapal penangkap ikan mereka melalui GFW pada Oktober 2018. Tak hanya itu, Indonesia juga mendorongnya melalui pertemuan bilateral yang dilaksanakan di berbagai kesempatan. Termasuk pada saat pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Panama di sela-sela penyelenggaraan OOC 2018 di Bali, Menteri Kelautan dan Perikanan mendorong transparansi pengelolaan perikanan kepada Panama yang langsung ditanggapi dengan komitmen Panama untuk melakukan penandatangan kerja sama dengan GFW.*
Komentar tentang post