Telinga berbentuk oval (lonjong), bagian ujung meruncing, bagian dalam berwarna terang (putih kecokelatan), terdapat noktah putih di daun telinga sebelah dalam.
Ujung hidung anoa dataran rendah berwarna hitam. Kadang terdapat warna putih pada bagian bawah leher berbentuk setengah lingkaran atau bulan sabit (white crescent), serta kadang terdapat titik putih (white spot) di samping pipi.
Bentuk pangkal tanduk mendekati bentuk segitiga, membesar di pangkal tanduk dan semakin mengecil dan meruncing ke arah ujung.
Potongan melingkar pangkal tanduk tidak bulat seperti cincin atau model silinder. Tetapi agak pipih atau depressed.
Dari suku kata inilah nama spesies anoa dataran rendah berasal atau disebut dengan nama ilmiah Bubalus depressicornis.
Terdapat pula garis-garis melingkar menyerupai cincin (wrinkled) dari pangkal sampai sekitar pertengahan panjang tanduk.
Panjang tanduk dapat mencapai 35 cm (paling panjang tercatat 37 cm di Natural History Museum Paris), tetapi umumnya berkisar 20–30 cm.
Sementara anoa gunung, Mustari menjelaskan, tanduknya tumbuh lurus ke atas arah agak ke belakang. Juga berbeda dengan tanduk kerbau yang umumnya tumbuh ke arah samping kemudian agak melengkung ke atas.

Warna rambut cokelat kemerahan, tebal, agak ikal atau keriting (woolly).
Komentar tentang post