Darilaut – Sebanyak 8 warga Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, meninggal dunia akibat cuaca ekstrem yang terjadi sejak Rabu (29/9). Banjir juga melanda Kota Solok dan Kota Padang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman melaporkan cuaca ekstrem mengakibatkan beberapa bencana Hidrometeorologi di antaranya angin kencang, banjir bandang, dan tanah longsor di wilayahnya.
BPBD Kabupaten Padang Pariaman mencatat, 7 orang meninggal dunia akibat tertimbun material longsor, 1 orang meninggal lainnya akibat tertimpa pohon yang tumbang.
Terdapat 9 titik longsor dengan pusat longsor yang memakan korban berada di Korong Tanah Taban, Nagari Pasie Laweh, Kecamatan Lubuak Alung.
Operator Pusdalops BPBD Kabupaten Padang Pariaman Yuan mengatakan 7 orang meninggal dunia karena tertimbun longsor, 1 orang karena tertimpa pohon yang tumbang akibat angin kencang.
Selain itu, 5 orang lainnya mengalami luka-luka, sememntara 280 kk terdampak banjir.
Selanjutnya sebanyak 338 unit rumah warga terendam banjir yang diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi, 12 unit rumah rusak berat, 30 kendaraan bermotor rusak, lebih kurang 80 hektar lahan pertanian terendam. Dikabarkan tingga muka air saat kejadian berkisar antara 75-200 cm.
BPBD juga melaporkan beberapa pohon tumbang menimpa badan jalan provinsi sehingga akses lalu lintas dari Bandara Internasional Minangkabau ke Pariaman dan sebaliknya sempat terganggu. Kondisi terkini jalan sudah bisa dilewati kembali.
Komentar tentang post