WWF-Indonesia melansir hasil tangkapan sampingan atau bycatch yang telah teridentifikasi di Perairan Paloh, Kalimantan Barat, sejak 2013 – 2017 dengan rata-rata bycatch berkisar 720-1152 ekor penyu pada perikanan jaring insang (gillnet) bawal.
WWF-Indonesia telah melakukan upaya pendampingan penanganan hasil tangkapan sampingan penyu yang tertangkap secara tidak sengaja dengan target nelayan di Pontianak sampai sekitaran Paloh, Kalimantan Barat.
Selain upaya pendampingan penanganan hasil tangkapan sampingan penyu, WWF-Indonesia juga memperkenalkan implementasi lampu Light-Emitting Diode atau LED hijau di alat tangkap jaring insang milik nelayan di perairan Paloh.
Uji coba pemasangan lampu LED pada jaring insang nelayan di Paloh telah dilakukan sejak 2014 hingga 2017. Uji coba lampu LED hijau dilakukan pada jaring insang berbahan dasar monofilament dengan mata jaring 8 inchi dipasang di setiap jarak 10 meter yang telah diberi tanda.
Biasanya nelayan menebar jaring pada sore hari pukul 16:30 dan mengangkat jaring pada pukul 02:00 pagi tergantung pada lokasi penangkapan dan cuaca, selama kurang lebih 10 jam jaring dibiarkan di dalam air. Lampu LED hijau ini untuk menghindari kontak secara langsung terhadap bycatch penyu tersebut pada Alat Penangkapan Ikan (API).
Tujuannya antara lain untuk menekan ancaman terhadap kelangsungan populasi penyu di wilayah perairan Paloh yang menjadi salah satu pantai peneluran dan habitat penting beberapa jenis penyu.
Dalam hal uji coba lampu LED Hijau, interaksi biota ETP penyu ini mengalami penurunan yang signifikan dan kerap kali beberapa ekor ikan bawal terjerat di area jaring yang dipasangi lampu LED hijau.
“Cahaya hijau yang dihasilkan oleh lampu LED bisa terdeteksi oleh penyu sehingga satwa itu menjauh atau mengubah arah renang dan tidak akan terjerat oleh gillnet,” jelas Dwi Ariyogagautama, Bycatch and Shark Conservation Coordinator, WWF-Indonesia.
Dari 69 trip berpasangan selama 1 season, yang awalnya kisaran bycatch mencapai 720-1152 ekor penyu, penurunan bycatch mencapai 61.4%. Hasil tangkapan ikan target bawal nelayan pun mengalami peningkatan 11.6% dan mendapatkan benefit dari hasil penjualan ikan mencapai 14.3%.
“Semoga, program pemasangan lampu LED ini bisa berlanjut, jadi lebih banyak lagi nelayan yang bisa ikut mencoba dan merasakan manfaatnya, baik dari hasil tangkapan maupun berkurangnya penyu yang tertangkap tidak sengaja,” ungkap Pendi, salah seorang nelayan.
Sumber: WWF-Indonesia
Komentar tentang post