Rabu, Oktober 29, 2025
Beri Dukungan
redaksi@darilaut.id
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Bisnis dan Investasi
    • Pemilu & Pilkada
    • Kesehatan
  • Eksplorasi
  • Kajian
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
    • Orca
    • Hiu Paus
    • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Iklim
  • Advertorial
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Bisnis dan Investasi
    • Pemilu & Pilkada
    • Kesehatan
  • Eksplorasi
  • Kajian
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
    • Orca
    • Hiu Paus
    • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Iklim
  • Advertorial
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Home Berita

Satwa Liar Masuk Hotel dan Terlihat di Kantor BRIN Bukan Kejadian Kebetulan

redaksi
29 Oktober 2025
Kategori : Berita
0
Pesan Ekologis di Balik Harimau Sumatra ”Mampir” di Kantor BRIN dan Macan Tutul Jawa ”Bertamu” ke Hotel

Harimau sumatra terekam kamera CCTV milik BRIN di Agam, Sumatra Barat, pada Rabu (15/10) dini hari. FOTO: BKSDA Sumbar/BRIN

Darilaut – Satwa liar macan tutul jawa masuk ke hotel di Bandung dan harimau sumatra terlihat di kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Agam, Sumatra Barat.

Kejadian seperti ini tidak bisa disebut kebetulan. Harimau dan macan tutul sejatinya adalah satwa penghuni inti hutan (core habitat species). Mereka hidup tersembunyi, jauh dari manusia.

Peneliti Ahli Utama bidang konservasi keanekaragaman hayati Pusat Riset Ekologi BRIN, Prof. Hendra Gunawan, mengatakan, berdasarkan permasalahan ini, perlu pendekatan baru dalam mengelola hubungan manusia dan satwa liar: human–wildlife coexistence, yaitu hidup berdampingan secara berkelanjutan.

Pendekatan ini terdiri atas empat tahap. Pertama, Avoidance (Penghindaran), yaitu mencegah interaksi langsung melalui perencanaan ruang dan pengamanan ternak.

Ke-2, Mitigation (mitigasi) atau mengurangi dampak konflik, misalnya dengan mengusir satwa tanpa melukai dan memberikan kompensasi kerugian.

Ke-3, Tolerance (Toleransi), yaitu membangun kesadaran dan empati masyarakat terhadap keberadaan satwa liar.

Ke-4, Coexistence (Koeksistensi) atau menciptakan manfaat bersama, misalnya lewat ekowisata berbasis komunitas atau pertanian ramah satwa.

“Kalau masyarakat bisa melihat harimau bukan sebagai ancaman, tapi sebagai penjaga keseimbangan ekosistem, kita bisa hidup berdampingan dengan damai,” ujar Hendra ,” kata Prof. Hendra, pada Selasa (21/10).

Halaman 1 dari 2
12Selanjutnya
Tags: BRINHarimau SumatraMacan Tutul JawaProf. Hendra GunawanSatwa Liar
BagikanTweetKirimKirim
Previous Post

UNG Kukuhkan 46 Calon Guru Profesional Melalui Yudisium dan Pengambilan Sumpah Profesi PPG

Next Post

Mengelola Risiko Ancaman Biologis

Postingan Terkait

Indonesia Mewaspadai COVID-19 Varian KP.1 dan KP.2 Dari Singapura

Mengelola Risiko Ancaman Biologis

29 Oktober 2025
UNG Kukuhkan 46 Calon Guru Profesional Melalui Yudisium dan Pengambilan Sumpah Profesi PPG

UNG Kukuhkan 46 Calon Guru Profesional Melalui Yudisium dan Pengambilan Sumpah Profesi PPG

28 Oktober 2025

WALHI Gorontalo Menggelar Diskusi Transisi Energi Palsu

Individu Hiu Paus Bertambah Setelah Paus Biru Melintas di Perairan Botubarani

Ketika Dua Raksasa Paus Biru dan Hiu Paus Bertemu di Laut Tomini

Jalur Baru Migrasi Paus Biru di Teluk Tomini

The Gorontalo Institute Dorong Pemuda Rancang Masa Depan Gorontalo di Youth Summit 2025

Paus Biru Muncul di Botubarani: Indikasi Jalur Migrasi Baru di Teluk Tomini

Next Post
Indonesia Mewaspadai COVID-19 Varian KP.1 dan KP.2 Dari Singapura

Mengelola Risiko Ancaman Biologis

TERBARU

Mengelola Risiko Ancaman Biologis

Satwa Liar Masuk Hotel dan Terlihat di Kantor BRIN Bukan Kejadian Kebetulan

UNG Kukuhkan 46 Calon Guru Profesional Melalui Yudisium dan Pengambilan Sumpah Profesi PPG

WALHI Gorontalo Menggelar Diskusi Transisi Energi Palsu

Individu Hiu Paus Bertambah Setelah Paus Biru Melintas di Perairan Botubarani

Ketika Dua Raksasa Paus Biru dan Hiu Paus Bertemu di Laut Tomini

AmsiNews

REKOMENDASI

Malam ini, Silaturahmi Pencinta Laut di KKP

KKP dan SEAFDEC Bahas Spesies Akuatik

Kemenhub Luncurkan Aplikasi Giri Indera Samudera

Physalia physalis, Spesies Ubur-Ubur Paling Berbahaya di Laut

Banjir Melanda Tanah Bumbu

Banjir Melanda Sejumlah Wilayah di Indonesia

Kategori

  • Advertorial
  • Berita
  • Biota Eksotis
  • Bisnis dan Investasi
  • Cek Fakta
  • Eksplorasi
  • Hiu Paus
  • Ide & Inovasi
  • Iklim
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Konservasi
  • Laporan Khusus
  • Orca
  • Pemilu & Pilkada
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Travel
  • Video

About

  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Trustworthy News Indicators
Dari Laut

darilaut.id

Menginformasikan berbagai perihal tentang laut, pesisir, ikan, kapal, berita terkini dan lain sebagainya.

redaksi@darilaut.id
+62 851 5636 1747

© 2023 DARILAUT - Berita terbaru dan terkini hari ini - darilaut.id.

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Pemilu & Pilkada
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Travel
  • Iklim
  • Advertorial

© 2023 DARILAUT - Berita terbaru dan terkini hari ini - darilaut.id.

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.