Darilaut – Di tengah pandemik virus corona, Covid-19, benda bersejarah ditemukan di sepanjang pantai Desa Kurau, Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung.
Benda yang belum diketahui nilainya tersebut, antara lain berupa, pecahan keramik, logam mulia, besi, guci berukuran besar, mangkok berwarna dengan diameter >50 cm, bilahan panah dan kayu berukuran besar.
Dilansir Kkp.go.id, Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Tb Haeru Rahayu mengatakan, telah meminta agar benda-benda tersebut diamankan, mengingat lokasinya cukup dekat dengan area publik serta untuk mengantisipasi kerusakan-kerusakan yang disebabkan oleh faktor alam.
Tim Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) dan Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah melakukan peninjauan lapangan.
Ada beberapa kategori benda yang diduga Benda Berharga Asal Muatan Kapal yang Tenggelam (BMKT) yang teridentifikasi, diantaranya fragmen keramik, logam mulia dan besi. Dari sisi jumlah belum diketahui secara pasti, namun benda-benda tersebut ditemukan tersebar di sepanjang pantai Desa Kurau dengan diameter luasan mencapai 20 meter.
KKP sebagai salah satu anggota panitia nasional BMKT berperan melakukan langkah-langkah pengawasan terhadap terhadap benda-benda bernilai sejarah yang tersebar di perairan Indonesia.
Terkendala Covid-19
Hingga saat ini, untuk melakukan pengecekan secara komprehensif masih terkendala dengan penyebaran virus corona, penyebab penyakit Covid-19. Untuk mempelajari lebih jauh benda-benda tersebut akan dilakukan setelah virus corona berakhir. Kegiatan ini nantinya akan melibatkan pihak-pihak yang kompeten.
Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui nilai sejarah dan ilmu pengetahuan maupun kemungkinan potensi ekonominya. Dengan ditemukannya benda-benda bersejarah tersebut diharapkan dapat menjelaskan sejarah mengenai perdagangan, sosial budaya serta peran Bangka Belitung pada masa lampau.
Menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Aryo Hanggono, Direktorat Jenderal PRL telah menindaklanjuti temuan hasil pengawasan di Bangka Belitung. Ditjen PRL telah menghubungi Pusat Penelitian Arkeologi Nasional – Kemendikbud agar membantu dalam proses identifikasi aspek kesejarahan dari benda-benda yang ditemukan di Desa Kurau.
Direktur Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan, Matheus Eko Rudianto mengatakan, tim melakukan pengawasan ataa benda-benda tersebut sebagai tindak lanjut atas laporan yang disampaikan kepala Botanical Group for Environmental Project kepada Direktur Jasa Kelautan KKP.*
Komentar tentang post