KEMENTERIAN Koordinator Bidang Maritim, meminta semua kementerian dan lembaga terkait dalam kasus tumpahan minyak di Teluk Balikpapan 31 Maret lalu, segera melakukan sinkronisasi data.
Hal ini dikatakan Asisten Deputi Bidang Navigasi dan Keselamatan Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman Odo RM Manuhutu, saat rapat koordinasi untuk mengevaluasi Insiden tumpahan minyak yang diduga karena ditabraknya pipa minyak bawah laut milik Pertamina oleh Kapal Kargo MV Ever Judger. Ini tercatat sebagai rapat ketiga, sejak Agustus lalu.
“Kita ingin mencari solusi tentang apa yang terjadi di Balikpapan beberapa waktu yang lalu supaya tidak terulang di masa mendatang,” kata Odo.
Dalam laman maritim.go.id, Odo mengatakan, akan membawa hasil penilaian dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Polri maupun Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) mengenai insiden Kapal MV Ever Judger ke IMO (International Maritime Organization).
“Pemerintah RI akan menggunakan argumen tersebut untuk membuat dokumen kebijakan yang bakal jadi panduan delegasi RI dalam sidang IMO,” ujar Odo.
Di bawah koordinasi Kemenko Kemaritiman, semua pihak terkait antara lain Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Timur, KNKT, serta Pertamina melakukan rapat di Balikpapan.
Komentar tentang post