Darilaut – Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan saat ini dibutuhkan beberapa strategi seperti kajian dan penguatan inovasi teknologi mitigasi bahaya tsunami dan penguatan inovasi teknologi.
Selain itu, menurut Dwikorita, juga dibutuhkan pengembangan kapasitas sumber daya manusia, serta sinergi para pakar, instansi pemerintah dan lembaga terkait dalam bidang gempa bumi dan tsunami.
“Untuk menuju keunggulan dalam penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan serta inovasi untuk kemandirian teknologi dibidangnya diperlukan kelompok kerja, maka BMKG membentuk Komite Nasional Kelompok Kerja Kajian pemodelan tsunami yang dilakukan oleh Kedeputian Bidang Geofisika, yang terdiri dari beberapa Sub Komite,” kata Dwikorita saat membuka secara resmi kegiatan Pelatihan Teknis Pemodelan Tsunami Tektonik dan Non-Tektonik yang diselenggarakan secara online oleh Pusdiklat BMKG, Selasa (9/3).
Sub Komite tersebut terdiri dari Sub Komite Katalog Gempabumi, Sub Komite Kajian Patahan Aktif, Sub Komite Mikrozonasi, Sub Komite Model Bumi Regional, Sub Komite Ground Motion Prediction Equation (GMPE).
Kemudian, Sub Komite Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA) Permukaan dan Building Code, Sub Komite Magnet Bumi untuk Model Rekonstruksi Tektonik Regional, Sub Komite Prospek Gempabumi, dan Sub Komite Permodelan Tsunami.
Komentar tentang post