Jakarta – Pegiat lingkungan dan berbagai kalangan di Kepulauan Riau (Kepri) mulai menyiapkan kegiatan World Cleanup Day (WCD). Kegiatan ini akan berlangsung pada 21 September mendatang di berbagai belahan dunia.
Pemerintah Provinsi Kepri juga telah mengeluarkan edaran pelaksanaan World Cleanup Day tahun ini menjadi salah satu dari rangkaian acara hari ulang tahun Kepri.
“Ini mimpi dari kami, para relawan. Berharap suatu saat akan ada 1 hari yang ditetapkan sebagai hari Kepri bersih dan masuk dalam agenda tahunan provinsi,” Leader WCD Kepri 2019 Nunung Rozalina, Minggu (15/9).
Adapun tema WCD 2019 adalah “cleanup for peaceful” yang juga untuk memperingati hari perdamaian dunia. Di Kepri terdapat 7 kabupaten/kota yang siap bergerak untuk membersihkan lingkungannya.
Titik lokasi utama lokasi berada di daerah pelantar 1,2,3 dan KUD. Sementara titik kumpul di gedung daerah.
Sementara di Kota Tanjungpinang, selain di titik utama, WCD Kepri ada di 6 titik lokasi antara lain Rimba Jaya, Kampung Bulang, Penyengat, Kampung Bugis, Bintan Center dan jalan Radar.
Untuk Kabupaten Bintan, berada di kecamatan dengan lokasi yang sudah ditentukan pada lampiran edaran Bupati.

Yang akan ikut andil dalam kegiatan aksi bersih sedunia berasal dari berbagai komunitas/organisasi, pemerintah, sekolah dan masyarakat umum akan tergabung dalam gerakan aksi bersih-bersih.
Nunung mengatakan, kegiatan bersih dalam 1 hari memang tidak mampu menyelesaikan permasalahan sampah dengan tuntas. Tapi 1 hari akan lebih baik dibandingkan tidak sama sekali.
“Kami berharap melalui gerakan ini, dengan massa yang terkumpul, mampu memberikan kesadaran kepada seluruh masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar, meminimalisir penggunaan plastik sekali pakai dan meningkatkan kepedulian lingkungan. Karena peduli juga butuh aksi,” ujarnya.
Menurut pegiat lingkungan Renald Yude, momen ini sebagai salah satu cara untuk mengampanyekan gerakan meminimalisir penggunaan plastik sekali pakai. Caranya? Dengan mengimbau para peserta aksi bersih-bersih untuk membawa botol minuman masing-masing.
Dalam kegiatan ini, panitia hanya menyediakan air isi ulang. Dengan begitu, sudah meminimalisir produksi sampah botol plastik.
Secara perlahan gaya hidup ramah lingkungan akan menjadi kebiasaan jika rutin diterapkan. “Ya semua balik lagi pada kesadaran dan kemauan diri. Mulai dari diri sendiri,” ujar Renald.
Dukungan semua pihak sangat diharapkan untuk kesuksesan pelaksanaan aksi bersih sedunia. Keikutsertaan Kepri untuk yang kedua kalinya. Tahun lalu, kegiatan WCD di Kepri melibatkan sebanyak 36.917 peserta se-provinsi.
Pemerintah Provinsi Kepri telah menerima sejumlah relawan WCD Kepri pada 13 Agustus lalu. Dalam pertemuan tersebut, pemerintah Provinsi Kepri mendukung kegiatan WCD pada 21 September.*
Komentar tentang post