Darilaut – Kekeringan karena fenomena El Nino berdampak pada penurunan produksi padi Indonesia tahun 2023. Fenomena tersebut seperti yang disampaikan NASA, dapat berdampak luas pada kondisi kekeringan di negara-negara di Pasifik barat, seperti Indonesia dan Australia.
Dampak El Nino di Indonesia umumnya terasa kuat pada musim kemarau, yaitu pada Juli, Agustus, September, dan Oktober, kata Badan Pusat Statistik (BPS) dalam siaran pers, Senin (16/10).
Berita resmi statistik No. 67/10/Th. XXVI, 16 Oktober 2023, menjelaskan bahwa angka sementara luas panen padi pada tahun 2023 diperkirakan mengalami penurunan dibanding tahun 2022.
“Penurunan luas panen terjadi di sejumlah wilayah sentra produksi, seperti Provinsi Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Jawa Tengah,” kata BPS.
Data sementara BPS, produksi padi sepanjang tahun 2023 juga diperkirakan mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Penurunan produksi terjadi di sejumlah wilayah sentra, seperti Provinsi Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Selama periode kekeringan (September-Desember), luas panen dan produksi padi tahun ini diperkirakan mengalami penurunan yang relatif besar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penurunan terjadi di sebagian besar wilayah sentra produksi. “Hal ini mengonfirmasi dampak kekeringan (fenomena El Nino) terhadap luas panen dan produksi padi nasional,” ujar BPS.




