Darilaut – Pohon mangrove dan palaka dapat berfungsi sebagai tanaman yang dapat mereduksi dan lapisan pelindung energi tsunami. Sabuk hijau atau Greenbelt dengan kombinasi tanaman mangrove dan palaka ini sebagai upaya mitigasi potensi risiko tsunami di Selatan Jawa.
Mangrove ditanam di sisi menghadap ke laut dengan jenis pandanus atau jenis mangrove lain yang bisa tumbuh di substrat pasir. Tanaman ini berfungsi untuk mereduksi energi tsunami.
Pohon palaka yang termasuk tanaman keras berfungsi sebagai lapisan pelindung di sisi belakang atau sisi darat.
Pelaksana Tugas Direktur Pemetaan dan Risiko Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, mengatakan ketebalan dan formasi penanaman vegetasi ini akan diatur sedemikian rupa berbasis perhitungan ilmiah agar penetrasi tsunami tidak terlalu jauh ke arah darat dan dapat meminimalisir korban dan kerusakan di daratan.
“Kegiatan penanaman ini diupayakan akan dimulai pada awal tahun dengan berkoordinasi dengan Pemda setempat,” ujar Muhari saat memaparkan hasil riset di hadapan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Jawa Tengah, akhir Desember tahun lalu.
Riset mengenai potensi tsunami ini disampaikan oleh Abdul Muhari dan peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Sri Widyantoro dan Rahma Hanifa.
Komentar tentang post