Darilaut – Elemen pendidikan bersiap untuk menghadapi arus perubahan besar khususnya penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan.
Hal ini disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Prof. Dr. Unifah Rosyidi, saat memberikan kuliah umum di Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Selasa (30/5).
Dalam kuliah umum dengan tema “Tantangan Guru di Era Disrupsi” yang dihadiri dosen, guru dan mahasiswa, Prof. Unifah mengulas tentang digitalisasi pendidikan. Lebih khusus lagi penggunaan teknologi kecerdasan buatan di lingkungan pendidikan Indonesia.
Menurut Prof. Unifah elemen pendidikan menyiapkan diri dalam menghadapi arus perubahan besar serta mengantisipasi teknologi yang sejatinya diciptakan untuk membantu manusia dalam melaksanakan tugas di berbagai aspek kehidupan khususnya bidang pendidikan.
Rektor UNG Dr. Eduart Wolok yang juga Ketua PGRI Provinsi Gorontalo, mengingatkan bahwa saat ini fungsi dan peran guru sudah bergeser. Guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
Saat ini, kata Eduart, guru juga dituntut menjadi seorang fasilitator yang dapat mendorong serta menciptakan kondisi dalam mengoptimalkan potensi anak didik bisa tercapai.
Begitu pesatnya perubahan di luar dunia pendidikan, yang melebihi penyesuaian dunia pendidikan di Indonesia saat membuat peran tersebut harus bisa dilakukan seorang guru.
Komentar tentang post