Darilaut – Sidang Sub-Committee on Undersea Feature Names (SCUFN) yang ke-35 di UNESCO, Paris, Prancis menyetujui beberapa penamaan fitur bawah laut usulan Indonesia yang salah satunya adalah Gunung Laut “Gapuro Sagoro”.
Sidang SCUFN ini dipimpin oleh Dr. Hyun Chul Han dari The Intergovernmental Oceanographic Commission (IOC) dan Dr. Ohara dari International Hydrographic Organisation, beserta 10 anggota dewan yang merupakan perwakilan dari IOC dan IHO.
Pada sidang SCUFN ke-35 (2022) di Paris, Indonesia mengajukan proposal nama fitur bawah laut sejumlah 10 nama fitur bawah laut di perairan Laut Halmahera dan Laut Banda.
Selain Indonesia, terdapat beberapa negara yang juga melakukan submisi penamaaan fitur bawah laut seperti: Amerika Serikat, Filipina, Jerman, Korea Selatan, China, Selandia Baru, Vietnam, Malaysia, Jepang, dan Brazil.
“Gapuro Sagoro” merupakan fitur bawah laut yang cukup menonjol dengan dimensi yang sangat besar yang ditemukan pada saat kegiatan Ekspedisi Jalacitra-I 2021 (Aurora) dan telah di kategorikan sebagai Gunung Laut atau Seamount oleh Sidang, sesuai dengan Publikasi IHO B-6 Standardization of Undersea Feature Names.
Sehingga, secara resmi Gunung Laut Gapuro Sagoro merupakan nama pertama fitur bawah laut di Indonesia yang telah dimasukkan dalam gazeteer internasional.
Komentar tentang post