HASIL nekropsi (bedah bangkai) hiu paus yang mati didekat Davao, Filipina, ditemukan sejumlah sampah plastik dan koin dalam saluran pencernaan. Nekropsi ini dilakukan ahli biologi kelautan Darrell Blatchley.
Untuk mencari makanan, hiu paus berkelana dari satu pantai dan laut ke perairan lainnya. Melintasi banyak pulau dan negara. Yang menjadi pertanyaan, di antara plastik itu terdapat koin (mata uang logam).
Hiu paus (Rhincodon typus) mencari makan di perairan dangkal, didekat permukaan. Ini tidak lain karena banyak makanan di perairan dangkal.
Namun, satwa ini bukan pemakan benda keras, seperti koin, gelas dan kemasan plastik. Makanan hiu paus adalah plankton, larva kepiting, telur ikan, telur karang dan ikan-ikan kecil.
Bagaimana koin, kemasan dan gelas plastik bisa masuk dalam pencernaan hiu paus (whale shark)?
Hiu paus ketika mencari makanan, dengan cara berenang. Dalam posisi ini hiu paus menyaring dan menyedot air yang terdapat plankton, telur dan ikan-ikan kecil.
Plastik dan benda keras yang masuk dalam pencernaan bisa saja terjadi ketika hiu paus ini menyedot ikan-ikan kecil yang di lokasi banyak sampah.
Peluang lain, benda keras seperti plastik dan koin masuk dalam pencernaan karena kesengajaan. Ini dapat dilakukan bila ada yang berbuat usil (menggangu) dengan cara memasukkan benda itu ke dalam mulutnya.
Di dunia, ada dua lokasi wisata hiu paus dengan cara memberi makan. Pertama, yang sudah lama berada di Oslob, Cebu-Filipina. Kedua, di perairan Botubarani, Bone Bolango, Gorontalo-Indonesia.
Di Oslob, setiap tahun lebih kurang 250.000 wisatawan datang untuk menyaksikan hiu paus ini. Kegiatan wisata masal ini mulai dikunjungi sejak 2011.
Di Gorontalo, meski tidak sebanyak di Oslob, wisatawan berkunjung ketika hiu paus ini berada didekat pantai Botubarani. Kegiatan wisata ini dimulai 2016.
Ketika menyaksikan hiu paus ini dari atas perahu, satwa ini membuka mulutnya, sambil menyedot air secara vertikal. Ini dilakukan beberapa kali. Pindah dari satu perahu ke perahu yang lain.
Dalam kondisi seperti ini, bila pemandu tidak mengawasi atau memberikan arahan, peluang benda keras, seperti koin dan plastik bisa saja sengaja dimasukan dalam mulut hiu paus.
Kegiatan wisata hiu paus dengan cara memberi makan, seperti udang kecil, kulit dan kepala udang cukup rawan. Apalagi, bila wisatawan ikut memberikan makan hiu paus.
Tentu saja, hal ini, tanpa mengabaikan sampah plastik di pantai dan laut.*
Komentar tentang post