Darilaut – Spesies anggrek hantu dengan nama ilmiah Gastrodia bambu bukan hanya endemik di Pulau Jawa. Tumbuhan unik yang tumbuh di habitat rumpun bambu ini juga ditemukan di Vietnam.
Pada 2017, Peneliti Pusat Penelitian Tumbuhan dan Kebun Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Destario Metusala, telah mempublikasikan spesies baru anggrek hantu Gastrodia dari Pulau Jawa yang diberi nama Gastrodia bambu.
Dalam dunia anggrek, genus Gastrodia spp. seringkali dikelompokkan ke dalam golongan “anggrek hantu”. Hal tersebut disebabkan oleh daur hidup alaminya yang unik.
Sosok anggrek ini dapat terlihat secara kasat mata hanya pada fase berbunga saja. Selebihnya, sebagian besar daur hidupnya, yaitu dalam bentuk rhizom bersembunyi di dalam tanah.
Anggrek genus Gastrodia tidak memiliki klorofil dan organ fotosintetik seperti daun, sehingga proses metabolisme pertumbuhannya sangat bergantung dari simbiosis dengan jamur mikroskopik mikorhiza.
Menurut Destario anggrek ini mustahil dapat ditemukan di alam jika tidak dalam kondisi berbunga. Periode berbunga pun tergolong sangat jarang.
Untuk setiap individu rhizom dewasa yaitu hanya 1 atau 2 kali dalam setahun. Itupun hanya mekar selama sekitar 1 minggu.
Oleh karena itu, kata Destario, butuh keberuntungan besar untuk dapat berjumpa dengan anggrek ini di habitat alaminya.
Komentar tentang post