Selain itu, masyarakat di sekitar Karangetang juga dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut. Hal ini guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.
Status dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) dikeluarkan PVMBG Badan Geologi sejak Kamis (20/12) lalu. Setelah melakukan evaluasi tingkat aktivitas Gunung Karangetang, Kementerian ESDM melaporkan terjadinya peningkatan status gunungapi yang berada di Pulau Siau ini.
Antonius Ratdomopurno dari PVMBG mengatakan, berdasarkan pengamatan visual dan instrumental Hasil evaluasi tingkat aktivitas Gunung Karangetang di Provinsi Sulawesi Utara hingga tanggal 20 Desember 2018, menunjukkan terjadinya peningkatan status dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga).
Sebelumnya pada 3 September 2013, tingkat aktivitas Karangetang dinaikkan menjadi Level III (Siaga). Pada 16 Maret 2016, pukul 18:00 WITA tingkat aktivitas Gunungapi Karangetang diturunkan dari Level III (Siaga) menjadi Level II (Waspada).
Karangetang termasuk salah satu gunungapi di Indonesia yang paling sering erupsi. Erupsi terakhir terjadi pada 2016. Setelah dua tahun istirahat, Karangetang kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik sejak akhir November 2018.
Komentar tentang post