Darilaut – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengakhiri peringatan dini tsunami akibat gempa berkekuatan magnitudo (M) 7,5 di Maluku Tenggara Barat, Laut Banda, Selasa (10/1).
Mengingat peringatan dini tsunami telah berakhir, masyarakat di wilayah pesisir diimbau untuk dapat beraktivitas kembali seperti biasa.
Menurut BMKG berdasarkan observasi 4 Tide Gauge di sekitar sumber gempabumi (Seira, Adaut, Lirang, dan Larat), tidak menunjukkan adanya anomali atau perubahan tinggi muka air laut yang signifikan. Peringatan dini tsunami dinyatakan berakhir pada pukul 03.43 WIB.
Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, kata BMKG.
BMKG juga mengimbau agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.
Gempa M 7,9 yang dimutakhirkan menjadi M 7,5 mengguncang Maluku pada Selasa pukul 00.47.34 WIB. Pusat gempa berada di laut 148 km barat laut Maluku Tenggara Barat, pada kedalaman 131 Km.
Gempa dirasakan dalam skala V MMI (Modified Mercalli Intensity) di Saumlaki, IV Dobo dan Tiakur, III-IV Sorong dan Kaimana, Waingapu, Waijelu, Lembata, II-III Merauke, Nabire, Tanah Merah, Wamena, Bakunase, Kolhua, Sabu, Rote, Ende, Amarasi Selatan, Kota Kupang, II Ambon dan Piru.
Komentar tentang post