Darilaut – Keberadaan ikan nike di perairan Gorontalo rentan menghilang karena model pemanfaatan yang mengarah pada eksploitasi berlebihan.
Pada kurun waktu tahun 2020 – 2021 data Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo menunjukan terjadinya penurunan produksi nike yang ada di Gorontalo.
Data penurunan produksi tersebut mendorong mahasiswa dan dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) melakukan penelitian “Pengelolaan Sumber Daya Nike dalam Upaya Pelestariannya di Perairan Teluk Tomini Provinsi Gorontalo”.
“Untuk analisis ini kami menggunakan analisis Rapfish. Kami menggunakan penilaian terhadap lima dimensi yaitu ekologi, ekonomi, sosial, teknologi, dan etik,” kata Ketua Tim Peneliti Prof. Dr. Femy Mahmud Sahami.
Hasil analisis lima dimensi penilaian, kata Prof. Femy, ”empat dimensi menunjukan ketidakberlanjutan pada pemanfaatan ikan nike, dan hanya dimensi teknologi yang menunjukan keberlanjutan.”
Menurut Prof. Femy dimensi ekologi memiliki nilai tinggi di daerah penangkapan. Ikan nike bermigrasi dari sungai ke laut dan akan Kembali ke Sungai.
Kalau daerah pesisir berubah atau bantaran sungai berubah akan menyebabkan ikan-ikan ini menghilang karena tidak ada lagi tempat untuk melintas, ujar Femy.
Komentar tentang post