Darilaut – Ahli genetika ikan dari IPB University Prof Alimuddin mengatakan Indonesia belum memiliki data yang lengkap program pemuliaan ikan gabus. Ini perlu diantisipasi agar tidak tertinggal jauh dari teknologi Vietnam.
Menurut dosen Departemen Budidaya Perairan (BDP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), budidaya ikan gabus di Vietnam sudah menembus angka produksi 45 kilogram per meter kubik.
Di Indonesia, sistem pemijahan dan pendederan lebih intensif. Sementara di Vietnam lebih efisien.
Prof Alimuddin mengatakan perlu adanya perbandingan teknologi pengembangan budidaya ikan gabus dengan negara lain yang sudah masif seperti Vietnam.
“Dikhawatirkan, ikan gabus Vietnam ini masuk ke Indonesia untuk olahan pempek dan albumin, sehingga perlu dipikirkan efisiensi budidayanya agar mampu berdaya saing dengan Vietnam,” ujar Prof Alimuddin, mengutip dari Ipb.ac.id.
Dalam Webinar Training Freshwater Aquaculture (WETIFA) ke-12 bertajuk ‘Teknologi Budidaya Ikan Gabus Efisien dan Berkelanjutan’ yang digelar oleh Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Sungai Gelam, Jambi (11/4) Prof Alimuddin menjelaskan pengembangan budidaya ikan gabus memerlukan koordinasi yang baik untuk pengembangan varietas unggul.
Ke depan, kata Prof Alimuddin, ikan gabus perlu dikembangkan bukan hanya untuk konsumsi daging, tetapi juga diperkaya kandungan albuminnya.
Komentar tentang post