Jakarta – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, tim teknis Indonesia dan Malaysia telah menyepakati secara prinsip batas laut teritorial di Laut Sulawesi pada 2019.
“Ini merupakan kemajuan besar. Sejak 1970 belum pernah ada batas maritim yang berhasil disepakati,” kata Menlu Retno dalam Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri 2020 (PPTM) yang diselenggarakan di Ruang Nusantara, Kementerian Luar Negeri Rabu (8/1).
Menurut Menlu, proses negosiasi perbatasan juga terus diintensifkan. Seperti antara Indonesia dan Filipina yang telah menuntaskan perundingan dan mendepositkan Perjanjian batas Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) ke PBB pada September 2019.
“Kedua negara akan memulai dan intensifkan perundingan batas landas kontinen,” kata Retno.
Untuk batas darat, telah diselesaikan 4 dari 9 outstanding boundery problems dengan Malaysia, yang pending sejak 1989.
Pada 2019, Indonesia dan Singapura telah berhasil menyepakati secara prinsip rencana realignment FIR (flight information region) yang berbasis pada batas wilayah Indonesia Pasca UNCLOS 1982.
Kesepakatan ini dilanjutkan dengan perundingan teknis kedua negara dan diharapkan dapat selesai dalam waktu tidak terlalu lama.
Sebelum Pernyataan Pers Tahunan, dilakukan pemutaran video mengenai langkah politik luar negeri Indonesia dalam 5 tahun terakhir. Diplomasi Indonesia berdiri tegak, bermartabat, memperjuangkan kepentingan nasional dan berkontribusi bagi perdamaian dan stabilitas dunia.





Komentar tentang post