Darilaut – Indonesia tercatat sebagai negara eksportir mutiara terbesar ke-4 di dunia. Merujuk data ITC Trademap 2022, eksportir mutiara eksportir mutiara afalah Hongkong, Jepang, China dan Indonesia.
Ekspor ini dengan nilai penjualan mencapai USD 55 juta atau setara Rp 825 miliar. Adapun negara tujuan ekspor utama mutiara Indonesia adalah Jepang (47,6%), Hongkong (31,6%), dan Australia (18,9%).
Nilai permintaan pasar mutiara global cenderung meningkat dalam 3 tahun terakhir. Pada 2020 nilainya sebesar USD 483 juta, di 2021 sebesar USD 862 juta dan 2022 sebesar USD 1 miliar.
“Ini artinya potensi pasar mutiara di tingkat global masih terbuka lebar,” kata Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Tb Haeru Rahayu.
“Dengan melihat potensi nilai ekspor mutiara Indonesia yang cenderung naik secara signifikan dari tahun ke tahun, untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia yang selalu meningkat.”
Beberapa provinsi di Indonesia yang menjadi sentra produksi tiram mutiara, antara lain Papua Barat, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara, Jawa Timur, Lampung dan Maluku (Satu Data KKP, 2022).
Target produksi benih tiram mutiara Balai Perikanan Budidaya Laut Lombok (BPBL) Lombok pada tahun 2023 sebesar 50 ribu ekor dan terealisasi sebesar 80 ribu ekor atau 160 persen.