Ini bisa menjadi tempat untuk menghasilkan ide-ide baru, dikumpulkannya sumber daya bersama, dan mempertemukan persamaan.
Direktur UNDP (United Nations Development Program) Indonesia Christophe Bahuet mengatakan, inisiatif ini penting dan cukup mendesak karena ekonomi kelautan adalah yang paling rentan terhadap perubahan iklim. Dampaknya terlihat pada negara pulau dan kepulauan di seluruh dunia, terlepas dari ukuran, lokasi atau pembangunan.
Menurut Bahuet, suhu perubahan dari Arus Teluk di Atlantik memiliki penyebab yang sama dengan naiknya permukaan laut yang mempengaruhi negara-negara pulau di Pasifik. Semua negara bagian di negara ini berperan dalam perdagangan ikan global senilai 153,5 miliar USD.
Industri tersebut dan industri kelautan lainnya, akan menghadapi banyak tekanan. “Kita semua harus bertindak cepat dan tanggap,” ujar Bahuet.
Bahuet mengatakan Forum AIS adalah kesempatan bagi semua pihak untuk memanfaatkan alat-alat inovatif dalam pembiayaan pembangunan. UNDP Indonesia berkomitmen untuk menemukan cara-cara baru untuk menutup kesenjangan pembiayaan pembangunan.*
Komentar tentang post