INDONESIA tercatat sebagai negara pemasok utama rumput laut kering di pasar internasional untuk jenis Eucheuma cotonii.
Data UN-Comtrade (2015) menyebutkan pada 2014 volume ekspor rumput laut kering dunia mencapai 169,64 ribu ton. Dari jumlah tersebut, Indonesia menyumbang 70,01 persen dari total volume ekspor dunia.
Dalam laman KKP, pasar utama komoditas rumput laut kering dunia adalah China (55,42 persen), Jepang (14,04 persen), Korea (6,11 persen), France (4,70 persen) dan USA (3,06 persen).
Di Asia, tercatat hanya Indonesia dan Filipina yang banyak memproduksi jenis rumput laut E. Cottonii. Produksi rumput laut jenis ini di Indonesia dapat berlangsung sepanjang tahun. Luas potensi lahan pemgembangan budidaya mencapai 1,11 juta hektare.
Indonesia memiliki berbagai posisi strategis dalam perekonomian rumput laut dunia. Rumput laut, termasuk salah satu komoditas perikanan yang dapat dijadikan sumber andalan ekonomi perikanan nasional.
Produksi rumput laut Indonesia merupakan terbesar kedua dunia setelah China (Tiongkok).
Data FAO (2015) menunjukan bahwa total produksi rumput laut dunia tahun 2013 mencapai 26,98 juta ton basah. Indonesia menyumbang 34,47 persen dari produksi tersebut, yaitu sekitar 9,30 juta ton basah.
Sementara produksi rumput laut China pada tahun yang sama mencapai sekitar 13,56 juta ton basah, atau sekitar 50,27 persen dari total produksi rumput laut dunia.
Komentar tentang post