Darilaut – Keteraturan peredaran Bulan dalam mengelilingi Bumi, dan Bumi dengan Bulan dalam mengelilingi Matahari memungkinkan manusia untuk mengetahui penentuan waktu. Salah satu penentuan waktu adalah penentuan awal bulan Hijriah yang didasarkan pada peredaran Bulan mengelilingi Bumi.
Penentuan awal bulan Hijriah ini sangat penting bagi umat Islam dalam penentuan awal tahun baru Hijriah, awal bulan Ramadlan, hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah salah satu tupoksinya adalah memberikan pelayanan data tanda waktu dalam penentuan awal bulan Hijriah.
Untuk itu, BMKG menyampaikan informasi Hilal saat Matahari terbenam, pada hari Sabtu, tanggal 23 Mei 2020 M sebagai penentu awal bulan Syawal 1441 H.
Menurut BMKG, waktu terbenam Matahari dinyatakan ketika bagian atas piringan Matahari tepat di horizon-teramati. Di wilayah Indonesia pada tanggal 23 Mei 2020, waktu Matahari terbenam paling awal adalah pukul 17.26 WIT di Merauke, Papua dan waktu Matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.48 WIB di Sabang, Aceh.
Dengan memerhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 23 Mei 2020 di wilayah Indonesia.
Komentar tentang post