redaksi@darilaut.id
Senin, 30 Januari 2023
26 °c
Jakarta
28 ° Sab
27 ° Ming
28 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Home » Berita » Ini Beras Analog Terbuat Dari Kedelai dan Rumput Laut

Ini Beras Analog Terbuat Dari Kedelai dan Rumput Laut

redaksi redaksi
10 Agustus 2021
Kategori : Berita, Ide & Inovasi, Kesehatan
Ilustrasi rumput laut. FOTO: DARILAUT.ID

Ilustrasi rumput laut. FOTO: DARILAUT.ID

Darilaut – Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) membuat beras analog berbahan dasar kedelai edamame dan rumput laut. Beras ini sebagai solusi alternatif sumber karbohidrat yang lebih sehat bagi penderita Diabetes Melitus Tipe 2 atau DMT2 bernama Ruamerice.

Beras analog dibuat lima mahasiswa UB, masing-masing Eunike Cecilia (Fakultas Kedokteran), Shinta Kirana (Fakultas Kedokteran), Muhammad Naufal Rizqi Alfani (Fakultas Kedokteran), Dyah Ayu Puspitasari (Fakultas Kedokteran), dan Arvin Wahyu Nor Imam (FTP).

Melansir Prasetya.ub.ac.id, Senin (9/8), tim tersebut memilih kedelai edamame sebagai bahan dasar pembuatan beras analog karena kandungan komponen fitokimia didalamnya, yaitu isoflavon, sterol, saponin.

Kandungan ini memiliki kadar gula total yang lebih rendah dibandingkan dengan beras putih.

“Tidak hanya itu hanya itu, rumput laut khas Maluku menjadi bahan dasar kedua yang juga memberikan berbagai manfaat kesehatan bagi penderita DMT2,” kata salah satu perwakilan tim mahasiswa, Dyah, seperti dikutip dari Prasetya.ub.ac.id.

Dengan hasil penelitian ini diharapkan mampu membawa perubahan bagi perkembangan ilmu pengetahuan, memberikan manfaat kepada berbagai lapisan masyarakat melalui pemanfaataan bahan pangan lokal.

Selain itu, menjadi langkah konkret guna mewujudkan diversifikasi bahan pangan yang saat ini sedang digencar-gencarkan oleh pemerintah.

Penelitian ini dibawah bimbingan Rahma Micho Widyanto. Penelitian mendapatkan pendanaan Dikti untuk Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta atau PKM RE.

Tags: Ketahanan PanganRumput LautUniversitas Brawijaya
Bagikan2Tweet1KirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Peredaran satwa liar jenis burung digagalkan di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, pada Sabtu 28 Januari 2023. FOTO: BB KSDA JAWA TIMUR/KSDAE
Berita

Peredaran Seribu Burung Ilegal Digagalkan di Pelabuhan Tanjung Perak

30 Januari 2023
Paus Bryde jenis Balaenoptera edeni, ditemukan mati terdampar pada Kamis 19 Januari 2023 di Pantai Munggu, Krobokan, Badung, Bali. FOTO: BPSPL DENPASAR/KKP
Berita

Paus Bryde Ditemukan Membusuk di Pantai Badung

30 Januari 2023
Ilustrasi bibit siklon tropis. GAMBAR: ZOOM.EARTH
Berita

4 Bibit Siklon Tropis di Dekat Wilayah Indonesia

29 Januari 2023
Next Post
Perahu nelayan di Cagar Biosfer Togean. FOTO: DARILAUT.ID

Bom Ikan Resahkan Warga dan Pelaku Jasa Wisata di Togean

Selayar

Mahasiswa Bentuk Koperasi Nelayan di Selayar

Komentar tentang post

REKOMENDASI

Ada Karang Besar Berumur 1000 Tahun di Halmahera

BMKG Gelar Sekolah Lapang untuk Antisipasi Perubahan Iklim

Banjir di Eropa Menewaskan 196 Orang, Terbanyak di Jerman

Tsunami Selat Sunda, Warga Pulau Sebesi dan Sebuku Mengungsi

Petisi Perlindungan Paus Orca

Gempa Blitar, Ratusan Rumah Warga Jatim Rusak

TERBARU

Peredaran Seribu Burung Ilegal Digagalkan di Pelabuhan Tanjung Perak

Paus Bryde Ditemukan Membusuk di Pantai Badung

4 Bibit Siklon Tropis di Dekat Wilayah Indonesia

Kepala BNPB Ingatkan Banjir dan Longsor di Manado Kejadian Berulang

Tahun 2023 Kemenhub Layani 177 Trayek Angkutan Laut

Pemberitaan Berperspektif Keberagaman Perlu Diperkuat

TERPOPULER

  • Ikan karang Amphiprion ocellaris, Sulawesi, Indonesia (Randall, 1998) dan Amphiprion percula, Papua New Guinea (Allen & Erdmann, 2012) contoh yang mendukung spesiasi alopatrik.

    Teori Spesiasi Geografis Ikan Karang

    27 bagikan
    Bagikan 11 Tweet 7
  • Kuda Laut, Ikan yang Dipercaya Dapat Menyembuhkan Berbagai Penyakit

    231 bagikan
    Bagikan 98 Tweet 56
  • Biogeografi Ikan di Kawasan Segitiga Terumbu Karang

    6 bagikan
    Bagikan 2 Tweet 2
  • Mengapa Orca Tidak Memangsa Manusia di Alam Liar?

    31 bagikan
    Bagikan 13 Tweet 8
  • Pemanasan Laut, Ini Dampak Bagi Ekosistem dan Manusia

    25 bagikan
    Bagikan 10 Tweet 6
  • Enam Aplikasi Digital Nelayan Indonesia

    416 bagikan
    Bagikan 174 Tweet 101
  • Tantangan Teknologi Penangkapan Ikan yang Efektif dan Ramah Lingkungan

    16 bagikan
    Bagikan 15 Tweet 0
  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Pemilu dan Pemilihan
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Travel

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk