Darilaut – Perekonomian Indonesia tahun 2020 bergantung pada faktor situasi ekonomi global. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memprediksi perekonomian Indonesia dalam zona pesimis. Kondisi tersebut timbul akibat perang dagang yang tak kunjung mereda dan ditambah maraknya wabah COVID-19 yang dikenal dengan virus Corona.
Seperti dilansir Lipi.go.id, Kepala Pusat Penelitian Ekonomi LIPI, Agus Eko Nugroho mengatakan, kondisi ekonomi ini merupakan tantangan dan kita harus cepat merespon, itu yang paling penting untuk mengatasi kerugian dan mengembalikan ekonomi sesuai yang diprediksi sebesar 5,04 persen untuk 2020 ini.
Menurut Agus, kerugian ekonomi yang berdampak adalah sektor pariwisata, potensi kerugian adalah sekitar 2 miliyar dolar Amerika. “Koreksi ini adalah dampak rata-rata PDB sektor pariwisata yang terkontraksi sekitar 0,009 persen ,“ ujar Agus di Jakarta, Rabu (26/2).
Lebih rinci lagi sektor angkutan udara terkontraksi sekitar 0, 013 persen, akomodasi 0,008 persen, serta makanan dan minuman sekitar 0,006 persen.
“Ini merupakan first round effect dari apa yang terjadi. Akan berpengaruh lebih dalam lagi jika terjadi second round effect,” kata Agus.
Studi Pusat Penelitian Ekonomi LIPI menyebutkan, sektor pariwisata sangat erat kaitannya dengan keberadaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Terutama pada pada sub sektor makanan, minuman dan kerajinan kayu /rotan. “Dua sub sektor ini yang akan berdampak langsung secara signifikan,” katanya.
Komentar tentang post