Darilaut – Jangan membuang kantong plastik atau kresek bekas pakai begitu saja. Selain mencemari lingkungan, plastik yang terurai menjadi partikel-partikel yang sangat kecil –yang disebut mikroplastik—dapat masuk di tubuh manusia.
Untuk mengurangi sampah plastik, ada solusi inovatif untuk memanfaatkan kresek bekas pakai yang dinilai sudah tidak ada harganya.
Kantong plastik ini dapat diubah menjadi bahan bakar minyak (BBM) yang mendekati kualitas Pertamina Dexlite dan bernilai ekonomis, yaitu sekitar Rp13.600 per liter.
Ketua Divisi Produksi Faspol 5.0 – Bank Sampah Banjarnegara (BSB), Endi Rudianto, mengatakan, sampah plastik yang menjadi bahan baku utama berasal dari kantong kresek yang secara ekonomi tidak ada nilainya. Kemudian dibakar sehingga menghasilkan cairan dan gas.
Cairan atau minyak bakar tersebut kemudian di-treatment oleh katalis yang kami ciptakan, untuk kemudian dihasilkan Petasol, kata Endi, dalam acara Media Lounge Discussion (MELODI), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), secara daring, Rabu (28/5).
Pada 2019, pendiri komunitas Bank Sampah Banjarnegara, Budi Trisno Aji, berhasil menemukan katalis atau zat aditif yang mampu memurnikan olahan sampah plastik menjadi bahan bakar diesel berkualitas tinggi.
Endi menyebutnya teknologi fast pyrolysis 5.0 atau Faspol 5.0, sedangkan BBM yang dihasilkan diberi nama Petasol.