Darilaut – Sepanjang Januari hingga Juli 2024, telah dilakukan uji laboratorium sebanyak 3.919 sampel di Gorontalo. Semua sampel menunjukkan hasil uji negatif Antraks.
Pengujian juga dilakukan tahun 2021 – 2023. Uji Antraks di unit pelaksana teknis daerah (UPTD) Laboratorium Veteriner sejak tahun 2021 sejumlah 3.129 sampel, tahun 2022 sejumlah 3.436 sampel, dan ahun 2023 sejumlah 5.449 sampel menunjukkan negatif Antraks.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, Dr Muljady Daeng Mario, menjelaskan bahwa di Gorontalo senantiasa dilakukan pengawasan dan surveilans aktif maupun surveilans pasif.
Pengawasan tersebut senantiasa dilaksanakan di sentra-sentra peternakan sapi, pasar hewan, tempat-tempat pemotongan serta tempat-tempat penjualan daging.
”Dari keseluruhan hasil uji laboratorium sejak tahun 2021 sampai dengan tahun 2024 (Juli) dinyatakan semua negatif Antraks,” ujarnya.
”Dan sebagai daerah pengirim sapi juga, sapi-sapi yang dilalulintaskan wajib dilakukan uji antraks.”
Kasus Antraks terakhir, tercatat pada bulan Juni tahun 2020 di Desa Daenaa, Kabupaten Gorontalo.
Untuk kasus ini sudah dilakukan pengendalian dan penanganan sesuai dengan SOP (standard operating procedure, prosedur operasional standar) penanganan antraks. Sampai saat ini, tidak pernah terjadi kasus penyakit antraks lagi di Gorontalo.