Darilaut – Sejumlah ilmuwan di India menemukan bahan yang berasal dari rumput laut (seaweed) sebagai bahan untuk peredam suara.
Biasanya bahan peredam suara terbuat dari plastik yang tidak mudah didaur ulang. Sementara bahan berbasis rumput laut ini mampu menyerap suara dan ramah lingkungan.
“Kami menyelidiki penggunaan film komposit berbasis agar-agar yang diturunkan dari rumput laut sebagai peredam suara,” tulis peneliti Surendra Kumar dan rekan, yang telah mempublikasikan hasil temuan tersebut di American Chemical Society – Sustainable Chemistry & Engineering, 23 Juni 2022.
Hasil penelitian, koefisien penyerapan akustik yang diukur menggunakan metode fungsi transfer dua mikrofon mengungkapkan bahwa film berpori efektif dalam penyerapan suara. Penambahan gliserol meningkatkan penyerapan suara.
Mengutip Phys.org (14/7) dari pesawat terbang hingga apartemen, sebagian besar ruang kini dirancang dengan bahan penyerap suara. Hal ini untuk membantu meredam suara dengung, gema, dan gumaman dalam kehidupan sehari-hari.
Tetapi sebagian besar bahan akustik yang dapat meredam suara manusia, lalu lintas, dan musik terbuat dari busa plastik yang tidak mudah didaur ulang atau terdegradasi.
Mengontrol dan mengoptimalkan cara suara bergerak di seluruh ruangan adalah kunci untuk menciptakan ruang fungsional. Panel akustik busa adalah solusi umum, dan tersedia dalam berbagai bahan dan ketebalan yang disesuaikan dengan kebutuhan suara tertentu.
Komentar tentang post