Darilaut – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sepanjang Januari hingga 31 Oktober tahun ini telah terjadi sebanyak 2.401 peristiwa bencana alam di Indonesia. Bencana hidrometeorologi masih mendominasi kejadian bencana di Tanah Air.
Jenis kejadian bencana alam tertinggi yakni banjir dengan 865 kejadian. Kejadian lainnya berupa puting beliung 690, tanah longsor 447, kebakaran hutan dan lahan 321 gelombang pasang atau abrasi 29, kekeringan 29, gempa bumi 5 dan letusan gunung api 5.
Dari kejadian tersebut, jumlah korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi mencapai 319 jiwa meninggal dunia. Meninggal karena banjir 205 jiwa, tanah longsor 101 dan puting beliung 13, sedangkan 25 jiwa dinyatakan hilang.
Sebelumnya, data BNPB, Januari 2020 hingga pertengahan September 2020 tercatat 2.069 bencana di Indonesia. Dengan demikian, pertengahan September hingga 31 Oktober 2020 telah terjadi 332 bencana alam di Indoensia.
BNPB meminta agar masyarakat waspada terhadap ancaman bahaya hidrometeorologi yang dapat berujung bencana.
Memasuki musim hujan dan fenomena La Nina dapat berdampak buruk pada curah hujan yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.
Menyikapi potensi bahaya hidrometeorologi, Kepala BNPB Doni Monardo mengimbau masyarakat untuk waspada dan siap siaga.
Komentar tentang post