Darilaut –KRI John Lie-358 milik TNI Angkatan Laut berhasil menangkap kapal Tanker MT Strovolos yang melakukan pelanggaran di wilayah teritorial Indonesia di perairan Anambas, Kepulauan Riau.
Sebelumnya, kapal Strovolos yang berbendera Bahamas diduga telah melakukan tindak pidana pencurian sekitar 300.000 barel minyak mentah di Kamboja.
Panglima Koarmada I (Pangkoarmada I) Laksda TNI Arsyad Abdullah, mengatakan, Koarmada I selaku Kotama Operasional TNI Angkatan Laut yang bertugas melaksanakan operasi dalam rangka operasi militer untuk perang dan operasi militer selain perang mengimplementasikan dengan menggelar operasi penegakkan kedaulatan dan hukum di laut yurisdiksi nasional Indonesia secara intensif.
“Intensitas operasi laut yang dilakukan TNI AL dalam hal ini Koarmada I membuahkan hasil, KRI John Lie-358 menangkap kapal tangker MT. Strovolos diwilayah perairan Anambas yang merupakan perairan teritorial Indonesia pada tanggal 27 Juli 2021,” kata Pangkoarmada I seperti dikutip dari Tnial.mil.id, Rabu (25/8).
Penangkapan MT Strovolos, kapal tangker berbendera Bahamas berawal dari nota diplomatik red notice yang dikeluarkan oleh pemerintah Kamboja melalui kedutaan besarnya tertanggal 24 Juli 2021.
Nota diplomatik ini tentang permohonan dukungan otoritas terkait di Indonesia untuk menahan kapal MT Strovolos bendera Bahamas, GT 28.546 yang diduga melakukan tindak pidana pencurian sekitar 300.000 barel minyak mentah dari Kamboja.
KRI John Lie-358 yang saat itu melaksanakan operasi penegakkan kedaulatan dan patroli keamanan di wilayah yurisdiksi nasional berhasil mendeteksi serta mengamankan MT Strovolos di perairan Anambas.
Dari hasil penyelidikan awal, MT Strovolos berbendera Bahamas dengan nakhoda berinisial SSM yang berkebangsaan Bangladesh. Kapal ini dengan 19 orang anak buah kapal (ABK), 13 warga negara India, 3 warga negara Bangladesh dan 3 orang warga negara Myanmar.
Kapal ini memuat Crude Oil 297.686,518 Gross BBLS, berlayar dari Thailand menuju Batam dengan tidak mengaktifkan AIS (Automatic Identification System) ketika melakukan pelayaran di wilayah perairan Indonesia. Kapal tersebut juga melakukan lego jangkar tanpa ijin di wilayah teritorial Indonesia.
Adanya bukti awal pelanggaran hukum positif nasional yang berlaku, KRI John Lie-358 selanjutnya mengawal Mt Strovolus menuju Batam untuk diserahkan dan diproses lanjut oleh Pangkalan TNI Angkatan Laut Batam pada Jumat (30/7) lalu. Selain itu, langsung melakukan karantina sesuai protokol Covid-19 sebelum dilaksanakan penyelidikan lanjutan oleh Lanal Batam.
Keberhasilan penangkapan tersebut selain melalui patroli rutin yang dilakukan TNI Angkatan Laut juga tidak terlepas dari adanya kerjasama, serta koordinasi dengan negara Kamboja yang mengirimkan nota diplomatik dari kedutaan besar Kerajaan Kamboja.
“Sampai dengan saat ini proses hukum perkaranya telah dilaksanakan penyerahan tahap I dari Penyidik TNI Angkatan Laut kepada Kejaksaan Negeri Batam, selanjutnya menunggu proses P-21 atau dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan Negeri Batam,” kata Pangkoarmada I.
Menurut Pangkoarmada I, keberhasilan penangkapan ini secara umum tidak terlepas dari adanya kerja sama dan koordinasi serta hubungan baik antar negara kawasan Asia Tenggara. Secara khusus koordinasi antara TNI Angkatan Laut dengan Kementerian Luar Negeri RI, sehingga mampu mengungkap segala bentuk tindak kejahatan lintas negara (transnational crime).
TNI AL, kata Pangkoarmada I, berusaha selalu hadir dengan melaksanakan patroli di wilayah perairan yurisdiksi nasional guna menjaga kedaulatan Negara dan melakukan penegakkan hukum.
Penangkapan kapal MT Strovolos berbendera Bahamas merupakan salah satu wujud nyata yang dikerjakan jajaran Koarmada I melaksanakan perintah dan komitmen dari pimpinan TNI Angkatan Laut.
Pangkoarmada I mengatakan komitmen Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono, sudah jelas, TNI Angkatan Laut tidak akan ragu untuk melaksanakan penindakan atas segala bentuk pelanggaran hukum yang terjadi di perairan Yurisdiksi Nasional Indonesia.
Selain itu, menurut Pangkoarmada I, saat ini Pimpinan TNI Angkatan Laut, Kasal, Laksamana TNI Yudo Margono, terus berupaya dan berkesinambungan menjalin hubungan harmonis antar angkatan laut negara-negara sahabat baik bilateral maupun multilateral untuk memudahkan koordinasi dan sharing informasi antar angkatan laut negara-negara di dunia.
Salah satu contohnya di Jakarta saat ini sedang berlangsung 4th International Maritime Security Symposium (IMSS).
Komentar tentang post