Darilaut – Kematian akibat kasus Covid-19 melonjak di Hong Kong, dua minggu terakhir. Petugas penanganan kamar mayat kewalahan dan harus mengerahkan unit pendingin bergerak untuk menyimpan mayat.
Mengutip Gcaptain.com-Bloomberg (5/3), foto yang diambil di Fu Shan Public Mortuary menunjukkan empat unit berpendingin di tempat parkir. Di dekatnya, kantong es ditumpuk di samping peti mati kosong.
Sumber daya Hong Kong mengalami tekanan dengan tingkat kematian yang tertinggi di dunia.
Penyebaran virus di lebih dari 750 fasilitas perawatan – termasuk rumah bagi penyandang disabilitas – telah memicu kekhawatiran akan hal yang lebih buruk yang akan datang.
Kota ini telah berusaha untuk meningkatkan kapasitas penanganan. Departemen Kesehatan sedang berupaya menambah ruang penyimpanan untuk 300 mayat tambahan. Termasuk kontainer berpendingin dan menggunakan rumah duka dan rumah perawatan pribadi.
Terdapat ruang baru sedang dibangun di kamar mayat Fu Shan yang akan menyediakan 800 ruang tambahan ketika selesai bulan April mendatang.
Kontainer berpendingin juga telah dikirim ke rumah sakit, yang akan dapat menyimpan sementara 500 mayat.
Mengutip Reuters.com (6/3) Hong Kong melaporkan 31.008 kasus baru Covid-19 dan 153 kematian pada Minggu ketika kepala sekretaris kota mengatakan penduduk tidak perlu khawatir tentang skema pengujian massal yang melonjak. Pihak berwenang memastikan stabilitas pasokan makanan.
Lonjakan besar kasus infeksi mendorong rumah sakit, pusat isolasi, dan rumah duka melampaui kapasitas. Pakar kesehatan mengatakan sekitar 15% dari 7,4 juta penduduk kota itu sudah terinfeksi.
Ketika infeksi dan kematian mencapai rekor tertinggi, Hong Kong telah menerapkan pembatasan.
Hong Kong membatasi pertemuan publik lebih dari dua orang dan sebagian besar tempat ditutup. Penerbangan dilarang ke kota dari negara-negara termasuk Amerika Serikat dan Inggris.
Pemerintah telah berulang kali mencoba meyakinkan penduduk setelah kekacauan yang meluas minggu ini karena pesan yang beragam dari pihak berwenang mengenai apakah penguncian di seluruh kota akan dilakukan dan penyesuaian aturan Covid-19 hampir setiap hari.
Hong Kong memiliki lebih dari 470.000 kasus infeksi Covid-19. Sebagian besar dari 1.800 kematian terjadi dalam dua minggu terakhir.
Banyak korban meninggal adalah penduduk lanjut usia yang belum divaksinasi karena infeksi telah menyebar di ratusan panti jompo.
Lonjakan infeksi telah melumpuhkan tenaga kerja dalam sistem perawatan kesehatan, transportasi umum, operator mal serta layanan pos, supermarket dan apotek.
Banyak restoran dan toko telah ditutup dengan distrik utama yang sangat sepi dan hanya sedikit penduduk yang keluar di lingkungan yang biasanya sibuk.
Sumber: Gcaptain.com-Bloomberg dan Reuters.com
Komentar tentang post