Darilaut – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berkomitmen untuk mendukung percepatan penanganan Covid-19 dengan membantu penyediaan kapal isolasi terpusat terapung, bagi sejumlah daerah yang membutuhkan tempat isolasi pasien Covid-19.
Pada Kamis (12/8), Kemenhub melakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama Penyelenggaraan Kapal Sebagai Tempat Isolasi Terpusat dengan 5 (lima) Pemerintah Daerah secara virtual. Kelima pemda tersebut yaitu: Pemerintah Kota Bitung, Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara, Pemerintah Kota Medan, Pemerintah Kota Sorong, dan Pemerintah Kota Jayapura.
Penandatanganan ini disaksikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Kapal isolasi terapung ini dapat menjadi alternatif ruang isolasi bagi para pasien Covid-19 tanpa gejala, sehingga mempercepat kesembuhan dibandingkan dengan melakukan isolasi mandiri di rumah.
Selain itu, dengan isolasi di kapal, diharapkan dapat membatasi ruang gerak penyebaran Virus Covid -19 karena mobilitas pasien hanya dilakukan di atas kapal.
Menurut Menhub, upaya penyediaan kapal isolasi terpusat ini merupakan bentuk komitmen dukungan kami, sejalan dengan arahan bapak Presiden yang meminta Kementerian dan Lembaga untuk bersama-sama membantu mempercepat penanganan Covid-19 di Indonesia.
Menhub mengatakan, kapal-kapal untuk isolasi terapung dari PT Pelni ini akan segera ditempatkan di daerah-daerah tersebut, untuk membantu penanganan Covid-19.
“Saya sudah sampaikan kepada jajaran Otoritas Pelabuhan dan Syahbandar yang ada di daerah untuk membantu pemerintah daerah. Kami juga minta Pelni, dan TNI Polri untuk membantu pemerintah daerah. Kita harus lakukan ini bersama-sama dan lakukan tugas ini dengan hati, tulus dan all out,” ujar Menhub.
Menhub Budi berharap, dengan adanya kapal-kapal isolasi terpusat ini, dapat digunakan seoptimal mungkin bagi masyarakat di daerah yang membutuhkan. Semoga masyarakat yang terpapar dan melakukan isolasi di kapal ini bisa tetap enjoy dan cepat sembuh.
Hingga hari ini, sudah ada total 6 (enam) daerah yang sudah tersedia kapal isolasi terpusat, setelah sebelumnya kota Makassar sudah lebih dahulu disinggahi kapal KM Umsini milik PT Pelni.
Melalui perjanjian kerja sama di lima daerah tersebut, akan disediakan sebanyak empat kapal isolasi terapung.
1) KM Tatamailau dengan kapasitas 458 bed (448 bed untuk pasien dan 10 bed untuk nakes), yang akan ditempatkan di Pelabuhan Bitung untuk melayani Masyarakat Kota Bitung dan Kabupaten Minahasa Utara.
2) KM Bukit Raya dengan kapasitas 463 bed (450 bed untuk pasien dan 13 bed untuk nakes), yang akan ditempatkan di Pelabuhan Belawan untuk melayani Masyarakat Kota Medan,
3) KM Sirimau dengan kapasitas 460 bed (449 bed untuk pasien dan 11 bed untuk nakes), yang akan ditempatkan di Pelabuhan Sorong untuk melayani Masyarakat Kota Sorong dan
4) KM Tidar dengan kapasitas 929 bed (873 bed untuk pasien dan 56 bed untuk nakes), yang akan ditempatkan di Pelabuhan Jayapura untuk melayani Masyarakat Kota Jayapura.
Menhub menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak antara lain Kemenko Perekonomian, Kemenkomarves, Kemenkes, Kemenkeu, Kemen BUMN, BNPB, PT Pelni dan para kepala daerah (Walikota dan Bupati), yang telah mendukung terselenggaranya penyediaan kapal-kapal isolasi terapung.
Perjanjian kerja sama yang dilakukan oleh Kemenhub dengan para pemerintah daerah adalah melingkupi penyediaan kapal dan infrastrukturnya. Selanjutnya, diharapkan segera dilakukan kerja sama operasional penyediaan tenaga kesehatan, alat kesehatan dan lain sebagainya, antara Pemda dengan Kemenkes dan BNPB.
Turut menyaksikan penandatanganan ini, Dirjen Perhubungan Laut Agus H. Purnomo, Direktur Utama PT Pelni Insan Purwarisya L Tobing dan perwakilan kementerian/lembaga.
Komentar tentang post