DANAU Limboto di Provinsi Gorontalo tergolong kritis akibat sedimentasi. Selain itu, eutrofikasi, penyebaran serta pertumbuhan eceng gondok dalam jumlah banyak.
Fungsi Danau Limboto antara lain, sebagai pengendali banjir, penyimpan air, usaha perikanan, wisata dan fotografi.
Menurut Whitten, dkk (Ekologi Sulawesi, 1987) Danau Limboto mengalami penurunan hasil lima kali lebih rendah dengan terjadinya pendangkalan. Tidak cukup tersedia data untuk dapat menyatakan dengan sedikit kepastian saja bahwa hal itu karena proses pendangkalan atau sebagai akibat penangkapan ikan yang berlebihan.
Dalam disertasi Dr Hasim (IPB, 2012), terjadi penurunan kualitas lingkungan danau yang semakin besar. Hal ini ditunjukkan dengan semakin dangkal dan menyempitnya luas danau. Danau Limboto tahun 1930 memiliki kedalaman 30 meter, sedangkan pada 2007 kedalaman 2,5 meter.
Karena itu, Danau Limboto ditetapkan menjadi salah satu danau prioritas untuk ditangani karena masuk dalam kategori ekosistem kritis.*
Komentar tentang post