Darilaut – Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Laksana Tri Handoko mengatakan, kolaborasi peneliti dan swasta menjadi penting agar hasil riset bisa digunakan di masyarakat.
“Selama ini peneliti masih berurusan dengan hal-hal hilir, hal ini tentu harus diubah. Peneliti cukup berhenti di hak paten, fokus pada kekayaan intelektual Untuk itu kolaborasi dengan swasta menjadi penting agar hasil riset bisa digunakan di masyarakat,” kata Handoko, Minggu (28/6) dalam Webinar IABIE Talks 2020 “Tribute To Habibie: Masa Depan Riset dan Inovasi Indonesia”.
Contoh yang baru saja terjadi pada iklim riset Indonesia ialah hasil kolaborasi antara peneliti dengan swasta maupun badan riset lainnya dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Karena itu, paradigma riset di Indonesia harus berubah menuju arah kolaborasi antara peneliti dengan swasta.
Dalam mewujudkan kolaborasi, dimulai dari SDM IPTEK yang ditata melalui skema manajemen talenta yang sesuai standar global.
Selain itu, peneliti harus mengubah pemikirannya untuk membuka diri untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Menurut Handoko, LIPI melalui lab Bio Safety Level-3 dalam waktu dekat ini akan bekerja sama dengan Lembaga Eijkman dalam pengujian vaksin. Selain itu, saat ini masih berlangsung uji klinis Immunomudulator dari jambu biji merah, hasil penelitian LIPI yang berkolaborasi dengan swasta yang ditujukan bagi pasien ringan dan sedang di Wisma Atlet.
Komentar tentang post