Darilaut – Dalam situasi krisis, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang merupakan salah satu penggerak ekonomi domestik dan menyerap tenaga kerja telah mengalami kegoncangan.
“UMKM telah menjadi penyerap tenaga kerja terbesar dalam beberapa dekade terakhir. Berkaca dari krisis ekonomi 1997 lalu, UMKM bahkan menjadi penyelamat ekonomi masyarakat,” kata Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Tri Nuke Pudjiastuti.
Menurut Nuke, situasi krisis saat ini berbeda dengan krisis ekonomi sebelumnya. “Krisis yang terjadi saat ini tidak hanya menghantam sisi permintaan tetapi juga sisi penawaran,” ujar Nuke.
Kekhawatiran krisis ekonomi akibat pelemahan ekonomi global sebagai imbas pandemi Covid-19 telah menjadi ancaman besar bagi kelangsungan perekonomian nasional.
Hasil simulasi LIPI per Maret 2020 memproyeksi pertumbuhan ekonomi nasional hanya sebesar 1,9 – 2,2 persen.
Hasil studi ini akan disampaikan secara langsung kepada Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19.
Kepala Pusat Penelitian Ekonomi LIPI, Agus Eko Nugroho mengatakan pelaksanaan survei sosial dilakukan secara online pada 1-20 Mei 2020 terhadap 676 responden di 24 provinsi yang mayoritas berdomisili di pulau Jawa.
“Mayoritas responden berada pada skala usaha ultra-mikro dan mikro memiliki keterbatasan sumber daya sehingga akan terdampak serius pada kondisi pandemi,” kata Agus.
Komentar tentang post