Darilaut – Di tengah krisis iklim global saat ini, Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) meluncurkan inisiatif baru “The Nature for Cool Cities Challenge” dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-27 (COP 27) di Sharm El-Sheikh, Mesir, pada Rabu (16/11).
The Nature for Cool Cities Challenge ini memberi insentif kepada kota-kota di berbagai negara untuk menggunakan tenaga pendingin berbasis alam.
Kota-kota di berbagai negara memanas dua kali lebih cepat dari rata-rata global. The Nature for Cool Cities Challenge berupaya untuk meningkatkan jumlah solusi pendinginan berbasis alam di wilayah kota.
Nature for Cool Cities Challenge adalah upaya bersama di bawah kerangka Cool Coalition (Koalisi Keren) yang dipimpin UNEP. Berbagai lembaga bergabung dalam koalisi ini seperti SEforALL, WWF, Mission Innovation, RMI, WRI, University of Oxford, Durham University, dan anggota Cool Coalition lainnya.
UNEP menjelaskan bahwa pada tahun 2100, kota-kota di seluruh dunia akan menjadi hangat rata-rata hingga 4°C. Hal ini membuat populasi perkotaan yang terus bertambah terpapar pada kondisi yang akan merusak kesehatan, produktivitas, dan kualitas hidup manusia.
Kota-kota berada di garis depan, menghadapi dampak perubahan iklim setiap hari.
Terdapat solusi untuk mendinginkan kota kita secara berkelanjutan: kota dapat beralih ke alam untuk mengurangi suhu lokal dan meningkatkan ketahanan warganya.
Komentar tentang post