Menurut Femy, karena ikan ini memiliki perilaku hidup bergerombol, maka warna merah tersebut akan tampak ke permukaan air dan secara sepintas akan terlihat seperti gumpalan darah.
Femy mengatakan, gumpalan telur yang hanyut dari sungai sesampainya di laut akan pecah akibat adanya perbedaan kondisi salinitas perairan dan berubah menjadi prolarva. Tahap prolarva, yaitu sejak telur menetas sampai pertama terjadi kontak dengan air laut.
Proses telur yang menetas menjadi prolarva inilah yang masyarakat tuturkan sebagai ulat yang kemudian berubah menjadi ikan nike.
Secara ilmiah, kata Femy, dapat dijelaskan bahwa prolarva merupakan tahapan perkembangan ikan yang belum memiliki bentuk seperti ikan pada umumnya. Seiring bertambahnya waktu, akan berkembang menjadi larva, postlarva dan juvenil.
Menurut Femy, saat ini informasi dasar tentang ikan nike di perairan Teluk Gorontalo sudah terungkap. Selanjutnya yang perlu dilakukan ke depan adalah bagaimana ikan ini tetap lestari.
Salah satu faktor yang turut mempengaruhi keberadaan ikan nike ini adalah daerah lintasan migrasinya yaitu laut Teluk Gorontalo, sekitar muara dan sungai.
Keberlangsungan keberadaan ikan nike ke depan sangat tergantung pada ketersediaan habitatnya. Terutama sungai sebagai tempat mereka untuk tumbuh dewasa dan bereproduksi dan menghasilkan telur yang menjadi cikal bakal ikan nike.*
Komentar tentang post