redaksi@darilaut.id
Senin, 30 Januari 2023
26 °c
Jakarta
28 ° Sab
27 ° Ming
28 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Home » Berita » Laporan Terbaru, Indonesia Penangkap Ikan Tuna Terbesar di Dunia

Laporan Terbaru, Indonesia Penangkap Ikan Tuna Terbesar di Dunia

redaksi redaksi
7 Oktober 2020
Kategori : Berita, Bisnis dan Investasi, Kajian
Gambar: The Pew Charitable Trusts/Poseidon Aquatic Resource Management Ltd. (2019)

Gambar: The Pew Charitable Trusts/Poseidon Aquatic Resource Management Ltd. (2019)

Darilaut – Selama 7 tahun, dari 2012 hingga 2018, Indonesia tercatat sebagai negara penangkap ikan tuna terbesar di dunia. Disusul peringkat kedua Jepang dan Papua New Guinea di posisi ketiga.

Urutan selanjutnya Taiwan-China, Spanyol, Ekuador, Korea (Selatan), Amerika Serikat, Kiribati dan Filipina.

Indonesia Jepang berada di urutan pertama dan kedua tercatat yang terbesar hasil penangkapan berdasarkan jumlah ikan yang didaratkan dan dilaporkan tahun 2012 hingga 2018.

Pada 2018, Indonesia mendaratkan ikan tuna sebanyak 568.170 metrik ton, disusul Jepang 369.696 metrik ton.

Dibandingkan tahun 2012, sembilan negara tetap berada di antara 10 negara penangkap ikan teratas.

Meskipun di Meksiko pendaratan ikan tuna tetap konsisten, Kiribati mencatat peningkatan hasil pendaratan sebesar 152 persen. Kiribati kemudian menggantikan posisi Meksiko dalam daftar 10 teratas pada 2018.

Sementara Papua New Guinea sejak 2012 di posisi delapan menjadi peringkat ketiga, dengan jumlah pendaratan ikan naik sebesar 37 persen.

Spanyol dan Ekuador juga mengalami peningkatkan jumlah ikan yang didaratkan dan dilaporkan sebesar 12 persen dan 20 persen. Sebaliknya, Amerika Serikat dan Filipina mengalami penurunan pendaratan ikan tuna sebesar 18 persen dan 35 persen.

Berdasarkan laporan terbaru The Pew Charitable Trusts, dengan judul “Netting Billions 2020: A Global Tuna Valuation” pada 2018 kapal penangkap ikan komersial mendaratkan sekitar 5,2 juta metrik ton dari tujuh spesies ikan tuna. Perkiraan jumlah yang diterima nelayan sebesar $ 11,7 miliar.

Komoditi ini diperkirakan mengumpulkan nilai akhir sebesar $ 37,5 miliar. Namun, tangkapan yang lebih besar di tahun 2018 — naik 12 persen dari tahun 2012 tidak berarti pendapatan jauh lebih tinggi. Nilai akhir turun 2 persen dari tahun dasar.

Meskipun pendaratan tuna di seluruh dunia meningkat 12 persen dari tahun 2012 hingga 2018, pangsa global dan total pendaratan 10 besar negara penangkap tuna menurun.

Tren volume tangkapan dan pendapatan tidak selalu selaras. Harga yang dibayarkan kepada nelayan dan konsumen akhir pada tahun 2018 lebih rendah untuk hampir semua spesies dibandingkan pada tahun 2012.

Hasil ini juga menunjukkan bahwa tingkat tangkapan yang ideal, secara ekonomi, mungkin tidak setinggi hasil maksimum lestari (MSY, Maximum Sustainable Yield).

Perikanan tuna komersial mewakili bagian penting dari ekonomi biru, dengan tujuh spesies, masing-masing yellowfin, skipjack, bigeye, albacore, dan tuna sirip biru Atlantic, Pacific, southern.

Komoditi ikan tuna ini untuk kalengan atau disajikan sebagai sashimi berkualitas tinggi.

Tuna bukan hanya komoditas yang dicari, tetapi juga merupakan sumber protein penting di seluruh dunia. Tuna memainkan peran penting sebagai predator dan mangsa di perairan tropis dan subtropis, serta mendukung mata pencaharian banyak nelayan.

Permintaan yang tinggi untuk produk tuna, bagaimanapun, secara signifikan telah menguras beberapa populasi. Hal ini yang mendasari pengelolaan tuna secara berkelanjutan menjadi sangat penting.

Salah satu cara untuk mendukung pengelolaan populasi yang lebih baik adalah dengan meningkatkan pemahaman tentang pentingnya tuna bagi ekonomi global dan ekosistem laut.

Pada tahun 2016, The Pew Charitable Trusts menerbitkan perkiraan pertama nilai global perikanan komersial yang menargetkan tujuh spesies tuna — dan nilai produk yang dihasilkan, seperti sashimi — berdasarkan data dari 2012 dan 2014.

Sekarang, bersama Poseidon Aquatic Resource Management Ltd., sebuah konsultan perikanan dan akuakultur independen yang berbasis di Inggris, Pew telah meningkatkan metodologi dan memperbarui valuasinya dengan menggunakan data komersial dari 2016 dan 2018.

Laporan terbaru ini memperkirakan bahwa nilai akhir dari perikanan komersial yang menargetkan tujuh spesies ini dengan total yang dibayarkan sebesar $ 40,8 miliar pada 2018.

Tags: IndonesiaJepangperikanan berkelanjutanperikanan tuna
Bagikan7Tweet4KirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Paus Bryde jenis Balaenoptera edeni, ditemukan mati terdampar pada Kamis 19 Januari 2023 di Pantai Munggu, Krobokan, Badung, Bali. FOTO: BPSPL DENPASAR/KKP
Berita

Paus Bryde Ditemukan Membusuk di Pantai Badung

30 Januari 2023
Ilustrasi bibit siklon tropis. GAMBAR: ZOOM.EARTH
Berita

4 Bibit Siklon Tropis di Dekat Wilayah Indonesia

29 Januari 2023
Rumah yang mengalami kerusakan karena terdampak banjir di Jalan Raya Bailang, Lingkungan 1, Kelurahan Bailang, Kecamatan Bunaken, Kota Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (28/1). FOTO: BNPB
Berita

Kepala BNPB Ingatkan Banjir dan Longsor di Manado Kejadian Berulang

29 Januari 2023
Next Post
Ikan tuna sirip biru Atlantik, mengalami kelangkaan karena penangkapan yang tidak berkelanjutan. FOTO: Solvin Zankl/Wild Wonders of Europe VIA PEW

Perikanan Tuna, Tangkapan Meningkat Nilai Menurun

Rute evakuasi tsunami. FOTO: DARILAUT.ID

Indonesia Bersama Negara di Samudera Hindia Simulasi Peringatan Dini Tsunami

Komentar tentang post

REKOMENDASI

Cuaca Ekstrem, Nakhoda Waspadai Gelombang Tinggi

KLM Garuda Jaya Alami Kebocoran di Banggai, 9 Penumpang Asal Gorontalo Belum Ditemukan

KRI Teluk Lada-521 Evakuasi Awak Kapal KM Mina Sejati

Tanggulangi Banjir Perlu Ketegasan Pemimpin di Daerah

Banyak Masalah Awak Kapal Perikanan Indonesia yang Kerja di Luar Negeri

Indonesia Bersama Negara di Samudera Hindia Simulasi Peringatan Dini Tsunami

TERBARU

Paus Bryde Ditemukan Membusuk di Pantai Badung

4 Bibit Siklon Tropis di Dekat Wilayah Indonesia

Kepala BNPB Ingatkan Banjir dan Longsor di Manado Kejadian Berulang

Tahun 2023 Kemenhub Layani 177 Trayek Angkutan Laut

Pemberitaan Berperspektif Keberagaman Perlu Diperkuat

Kapal Berhati-hati, Gunung Api Myojinsho Kemungkinan Akan Meletus

TERPOPULER

  • Ikan karang Amphiprion ocellaris, Sulawesi, Indonesia (Randall, 1998) dan Amphiprion percula, Papua New Guinea (Allen & Erdmann, 2012) contoh yang mendukung spesiasi alopatrik.

    Teori Spesiasi Geografis Ikan Karang

    27 bagikan
    Bagikan 11 Tweet 7
  • Biogeografi Ikan di Kawasan Segitiga Terumbu Karang

    6 bagikan
    Bagikan 2 Tweet 2
  • Kuda Laut, Ikan yang Dipercaya Dapat Menyembuhkan Berbagai Penyakit

    231 bagikan
    Bagikan 98 Tweet 56
  • Mengapa Orca Tidak Memangsa Manusia di Alam Liar?

    31 bagikan
    Bagikan 13 Tweet 8
  • Pemanasan Laut, Ini Dampak Bagi Ekosistem dan Manusia

    25 bagikan
    Bagikan 10 Tweet 6
  • Enam Aplikasi Digital Nelayan Indonesia

    416 bagikan
    Bagikan 174 Tweet 101
  • Tantangan Teknologi Penangkapan Ikan yang Efektif dan Ramah Lingkungan

    16 bagikan
    Bagikan 15 Tweet 0
  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Pemilu dan Pemilihan
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Travel

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk