Jakarta – Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt Wisnu Handoko mengatakan, saat ini angkutan laut di Maluku dan Maluku Utara dilayani 30 kapal perintis dan 5 kapal tol laut dari total 158 kapal yang dimiliki Kementerian Perhubungan.
Masing-masing 22 kapal perintis untuk propinsi Maluku dan 8 kapal perintis untuk propinsi Maluku Utara, serta 3 kapal tol laut untuk Maluku dan 2 kapal tol laut termasuk kapal Feeder untuk Maluku Utara.
Menurut Wisnu, masalah penyelenggaraan tol laut tidak hanya kapalnya saja, tetapi juga terkait dengan fasilitas lainnya. Seperti keberadaan infrastruktur pelabuhan dan koordinisasi dengan semua pihak terkait baik antara instansi atau lembaga pemerintah lainnya, juga dengan pemerintah daerah dan para pengusaha di daerah.
“Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut siap menjadi garda terdepan dan menyediakan sarana trasportasi laut dan fasilitas pelabuhan untuk terus mendukung keberhasilan penyelenggaraan program tol laut dan keperintisan di seluruh wilayah Indonesia,” kata Wisnu, dalam rapat koordinasi pelaksanaan angkutan barang di laut (Tol Laut) dan angkutan laut perintis di Provinsi Maluku dan Maluku Utara, di Ambon Selasa (30/7).
Wisnu mengatakan, guna meningkatkan pelayanan tol laut, pemerintah terus melakukan terobosan dan langkah-langkah perbaikan. Antara lain dengan adanya perubahan yang cukup mendasar dari yang semula pelayanan tol laut itu bersifat direct, diubah menjadi pola Hub and Spoke di tahun 2019.
Komentar tentang post