Darilaut – Ikan migrasi sering mengalami kesulitan melintasi bangunan melintang sungai, seperti bendungan atau penghalang lainnya.
Untuk itu, Fish passage atau lintasan ikan dirancang untuk memfasilitasi migrasi ikan.
Kepala Pusat Riset Konservasi Sumber Daya Laut dan Perairan Darat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Arif Wibowo, mengatakan, lintasan ikan diperlukan untuk melindungi populasi ikan yang membutuhkan migrasi dan mencegah terjadinya fragmentasi habitat.
Di Indonesia, lintasan ikan sudah ada di berbagai bendung/bendungan. Di Sumatra terdapat di Perjaya-Sumatera Selatan, Batanghari-Jambi, dan Sei Ular-Sumatra Utara.
Kemudian di Pulau Jawa sudah dibangun di Sungai Opak-Yogyakarta. “Ada sekitar tiga fishway (jalur ikan) sudah dibangun di sana. Itu bukan bendungan, tapi sebenarnya penahan sedimen yang kemudian ada jalur ikannya,” kata Arif.
Hingga saat ini, menurut Arif, pembangunan lintasan ikan di Indonesia minim keterlibatan dari masyarakat.
Adapun jalur ikan yang sudah memperhatikan kondisi lokal, terdapat di Sungai Citatih-Sukabumi. “Yang menarik, Sukabumi satu-tatunya kabupaten yang memiliki peraturan daerah di mana setiap pembangunan bendung/bendungan wajib dibuat lintasan ikan,” ujar Arif pada pelatihan bertajuk Social Research Training for Fish Conservation Scientists, di Jakarta, Senin (24/2).