Darilaut – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyelenggarakan Side Event UNESCO-IOC 2nd Global Tsunami Symphosium 2024 di Balee Meuseuraya Aceh (BMA).
Kegiatan ini untuk merefleksikan apa yang telah dicapai oleh masing-masing negara dalam membangun sistem peringatan dan mitigasi tsunami regional dalam dua dekade.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan tujuan utama dari side event ini untuk mendorong dan mendukung para pemuda dan ilmuwan muda, pekerja tsunami, komunitas, pemerintah daerah dan media yang memiliki minat terhadap pengurangan risiko tsunami.
Selain itu, untuk menunjukkan kinerja dan hasil terbaru dari kegiatan dan inovasi mereka dalam bidang mitigasi tsunami, sesiapsiagaan tsunami, kesadaran tsunami, dan peringatan dini tsunami.
Kegiatan ini untuk mengindentifikasi kesenjangan, tantangan, dan prioritas peringatan dini tsunami. Melalui diskusi pada panggung ignite stage mengidentifikasi sinergi dengan tantangan global dan koherensi dengan komitmen global, khususnya dekade ilmu pengetahuan kelautan PBB untuk pembangunan berkelanjutan.
Acara Side Event Simposium Tsunami Global mengundang lembaga/organisasi, pakar, tokoh masyarakat, penyintas tsunami untuk berbagi cerita, praktik terbaik, serta pembelajaran yang berkaitan dengan kesiapsiagaan tsunami.