Secara progres pertumbuhan, dengan teknologi budidaya rajungan wadah tunggal, rajungan yang dibudidaya menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, dengan pertumbuhan mutlak selama 28 hari pemeliharaan bisa mencapai 1,75 gram.
Menurut Juniyanto keunggulan lain dari budidaya rajungan wadah tunggal adalah mengurangi penggunaan air yang berlebihan, karena menggunakan sistem resirkulasi. Begitu pula dengan parameter kualitas air yang dialokasikan, dan wadah yang di gunakan terbuat dari pipa paralon yang mudah dikerjakan dan tidak mengeluarkan banyak biaya investasi.
Penerapan teknologi budidaya rajungan wadah tunggal di BPBAP Takalar, penekanannya pada ketersediaan benih yang siap pelihara untuk pembesaran di tambak.
Sebelum menggunakan teknologi ini BPBAP Takalar hanya mampu memproduksi 50.000 ekor benih persiklus, sedangkan setelah menggunakan teknologi budidaya rajungan wadah tunggal, BPBAP Takalar mampu meningkatkan produksi hingga 75.000 ekor benih persiklus.
Juniyanto mengatakan selama ini permasalahan yang ada adalah kapasitas produksi benih yang masih rendah.
Sehingga ke depan, masyarakat tidak harus menangkap benih rajungan di laut untuk mendapatkan produk pembesaran yang siap dikonsumsi, jadi dengan teknologi budidaya wadah tunggal dapat memproduksi benih lebih maksimal.
Komentar tentang post