Di tengah imbauan untuk Work from Home, tim ini kemudian melaksanakan koordinasi secara daring dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Tim GRMS Jateng, dan Kadishub Jateng.
“Tiga sampai empat hari aplikasi sudah harus jadi, kemudian finishing dan dirilis,” kata Fahrurrozi yang juga Dosen Prodi Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak Departemen Teknik Elektro dan Informatika (DTEDI) Sekolah Vokasi.
Untuk memperketat pendataan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga bekerja sama dengan Komunitas WE Indonesia di Jakarta dalam mempersiapkan Sistem Manajemen Informasi Pendataan Pemudik melalui aplikasi siagamudik.jatengprov.go.id ini.
Sistem ini dibuat sederhana. Dikembangkan untuk membantu penelusuran riwayat perjalanan setiap orang, agar pemerintah mampu menggambarkan kesiapsiagaan Jawa Tengah dan mengambil langkah yang bijak dalam menanggapi persebaran Covid-19.
Pemerintah telah mengimbau agar para perantau, utamanya yang berdomisili di zona merah covid-19 antara lain DKI Jakarta, untuk tidak pulang ke kampung halaman. Cara ini diyakini dapat mengendalikan persebaran covid-19.
Gubernur Ganjar Pranowo, sejak adanya kasus terkonfirmasi covid-19 di wilayahnya, terus mengimbau agar para perantau tidak pulang kampung. Hanya saja, tak sedikit warga Jateng yang tak mengindahkan imbauan ini.
Komentar tentang post