Darilaut – Untuk membantu upaya penekanan penyebaran Covid-19, Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan aplikasi Siaga Mudik. Aplikasi ini hasil kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jateng, Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA), serta para dosen, alumni, dan mahasiswa Sekolah Vokasi UGM (SV UGM).
Situs UGM.ac.id dan Humas.jatengprov.go.id melansir, aplikasi tersebut berguna untuk membantu menelusuri riwayat perjalanan pemudik warga Jawa Tengah dalam usaha mencegah penyebaran Covid-19.
Manajer Teknis Aplikasi Siaga Mudik, Imam Fahrurrozi mengatakan, data Dinas Perhubungan Jateng, gelombang pemudik telah mencapai angka 320.435 orang pemudik yang menggunakan angkutan umum. Jumlah ini belum termasuk pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi. Aplikasi Siaga Mudik memfasilitasi warga yang terpaksa mudik di tengah pandemi Covid-19 ini.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mewajibkan para warganya yang mudik untuk mengisi aplikasi Siaga Mudik dan melakukan karantina diri selama 14 hari. Aplikasi ini, dapat mendata jumlah pemudik berdasarkan lokasi tujuan mudik, alamat tinggal dan lokasi singgah pemudik, serta kondisi kesehatan dari pemudik berdasarkan gejala-gejala sakit dan ada tidaknya penyakit bawaan dari pemudik.
Menurut Fahrurrozi, nantinya ada atau tidaknya intervensi medis dari Dinas Kesehatan terdekat dari pemudik juga berdasarkan dari output informasi dari aplikasi siaga mudik.
Pengembangan aplikasi ini berawal dari permintaan KAGAMA kepada Vokasi Studios dan Techno Vokasi untuk membuat aplikasi dalam waktu kurang dari satu minggu.
Komentar tentang post