Darilaut – Pengetahuan pengobatan tradisional Nusantara kembali menemukan pijakan pentingnya setelah sejumlah temuan baru terungkap dari manuskrip kuno Merapi-Merbabu. Informasi tersebut disampaikan dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema “Identifikasi Penyakit dan Penyembuhan dalam Manuskrip Merapi-Merbabu” yang digelar oleh Pusat Riset Manuskrip Literatur dan Tradisi Lisan (MLTL) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), berkolaborasi dengan Perpustakaan Nasional RI dan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGM), Senin (18/11) di Jakarta.
Manuskrip kuno Merapi-Merbabu diketahui menyimpan kekayaan pengetahuan yang terpendam selama ratusan tahun. Setidaknya terdapat lebih dari 15 manuskrip yang menguraikan metode penyembuhan tradisional, bahan obat dari alam, serta sistem pengetahuan kesehatan masyarakat pegunungan pada masa lampau. Salah satu yang kini menjadi pusat perhatian adalah Manuskrip Rimbun Padukunan, yang pada tahap awal penelitian diketahui memuat sekitar 200 formula pengobatan dan 126 jenis bahan obat.
Suyami, Peneliti Pusat Riset MLTL BRIN, mengungkapkan bahwa isi manuskrip menunjukkan betapa maju dan terstrukturnya sistem pengobatan tradisional masyarakat Merapi-Merbabu. Berbagai formula yang tercatat bukan hanya untuk penyakit umum, tetapi juga jenis penanganan medis tradisional yang kini jarang ditemukan.




