Jakarta – Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan, berbeda dari konferensi biasanya yang hanya melakukan penandatanganan MoU atau agreement, Our Ocean Our Conference (OOC) 2018 akan menghasilkan komitmen konkret.
“Kita berusaha bertindak dan berusaha konkret, sehingga pada saat kita melakukan konferensi yang ada adalah komitmen,” ujar Menlu, ketika Journalist Briefing OOC 2018 bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Rabu (17/10).
Menurut Retno, komitmen konkret negara-negara peserta adalah memajukan ocean, bagaimana melindungi ocean, bagaimana meng-address isu yang terkait dengan ocean. Jadi sekali lagi, another keywords dalam komitmen konkret.
Di sisi diplomasi, kata Menlu, saat Indonesia bicara masalah laut atau isu lain yang terkait laut, Indonesia bukanlah membicarakan kepentingan negara lain. Melainkan kepentingan utama negara sendiri yang kebetulan juga menjadi kepentingan internasional. Terlebih lagi sebagai anggota G20, Indonesia harus memberikan kontribusi nyata kepada dunia.
Rekam jejak diplomasi Indonesia untuk kemanusiaan sudah terbukti, seperti saat bicara perdamaian. “Kita juga ingin berinvestasi untuk ocean diplomacy, dan penyelenggaraan OOC ini merupakan satu tindakan konkret Indonesia untuk menunjukkan our legacy, our ocean issues atau our ocean related issues,” ujarnya.
Menurut Retno, sebuah negara akan dihormati oleh dunia sesuai dengan rekam jejak dan kontribusinya bagi kemaslahatan orang-orang di dunia, termasuk juga kepentingan laut dunia.
Sebagaimana diketahui, OOC 2018 akan digelar pada 29-30 Oktober mendatang di Bali. Penyelenggara kegiatan ini KKP dan Kementerian Luar Negeri. *
Komentar tentang post