Darilaut – Bendera setengah tiang masih berkibar di depan gedung rektorat Universitas Negeri Gorontalo, pada Kamis (17/4) siang.
Bendera ini sebagai penanda masa berkabung civitas academica UNG setelah tragedi menimpa sepuluh mahasiswa Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Negeri Gorontalo (UNG).
Sepuluh mahasiswa ini mengalami musibah terseret air sungai yang meluap dan mengalir deras saat sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) terintegrasi MBKM di Desa Dunggilata, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Peristiwa ini terjadi pada Selasa 15 April 2025 sekira pukul 16.00 Wita ketika sepuluh mahasiswa sedang melakukan pemetaan geologi di kawasan pegunungan wilayah tersebut.
Proses evakuasi korban selamat dan meninggal dunia telah selesai dilaksanakan. Tiga mahasiswa, Alfateha Ahdania Ahmadi asal Ratatotok, Sulawesi Utara, Sri Maghfira Mamonto asal Inobonto, Sulawesi Utara, dan Regina Malaka asal Buntulia, Pohuwato, meninggal dunia saat menjalankan tugas tersebut.
Enam korban selamat telah dipulangkan ke keluarga masing-masing dan satu korban masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Atas bantuan dan dukungan yang diberikan dalam penanganan musibah mahasiswa KKN tersebut, Rektor UNG Eduart Wolok menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya.