Darilaut – Mendekati daratan Filipina, siklon tropis Nalgae telah menguat menjadi Badai Tropis Parah (Severe Tropical Storm) Sabtu (29/10) pagi.
Nalgae dengan nama Filipina “Paeng” menurut Administrasi Layanan Atmosfer, Geofisika, dan Astronomi Filipina, Philippine Atmospheric, Geophysical, and Astronomical Services Administration (PAGASA), diperkirakan akan terus bergerak ke barat barat laut hingga Minggu (30/10) melintasi Luzon.
Dalam buletin PAGASA yang dikeluarkan Sabtu pukul 02.00 pagi, di jalur perkiraan, enam jam ke depan pusat Paeng dapat mendarat di sekitar area Albay-Camarines Sur.
Selanjutnya, kata PAGASA, Paeng akan melintasi Semenanjung Bicol hingga Sabtu siang sebelum melintasi kawasan Calabarzon-Metro Manila di sore hingga malam hari ini.
Diperkirakan setelah muncul di atas Teluk Manila, Paeng akan melewati Semenanjung Bataan-selatan Zambales Sabru sore dan Minggu dini hari.
Menurut PAGASA efek gesekan dan interaksi dengan daratan Luzon dapat mengakibatkan melemahnya badai tropis ini dalam waktu 24 jam, dan mungkin lebih awal.
“Namun, Paeng dapat kembali meningkat menjadi badai tropis parah setelah mencapai Laut Filipina Barat,” tulis PAGASA.
Badai tropis parah Paeng membawa curah hujan lebat di berbagai wilayah di Filipina. Dalam kondisi seperti ini dapat terjadi banjir dan tanah longsor akibat hujan, terutama di daerah yang sangat rentan terhadap bahaya ini.
Begitu pula angin dengan kekuatan badai paling besar dapat terjadi. Gelombang Muson Timur Laut yang ditingkatkan oleh Paeng juga akan membawa angin kencang di Batanes, Kepulauan Babuyan, Ilocos Norte, bagian utara dan timur daratan Cagayan, dan bagian utara Apayao.
Risiko gelombang badai setinggi 2,0 m dapat menyebabkan genangan atau banjir di dataran rendah dan wilayah pesisir yang terbuka di Wilayah Bicol, Marinduque, bagian timur Batangas, Quezon termasuk Kepulauan Pollilo, Aurora, dan Kepulauan Pollilo, serta Kepulauan Pollilo, dan bagian utara dan barat Samar Utara.
Peringatan badai laut berlaku di pesisir Luzon Utara, pesisir timur dan selatan Luzon Selatan, dan pesisir timur Luzon Tengah, Visayas, dan Mindanao.
Menurut Observatorium Hong Kong, pada Jumat (28/10) malam pukul 23.00, Badai Tropis Nalgae berpusat sekitar 470 kilometer timur-tenggara Manila. Pada Sabtu pukul 02.00 pagi, Badai Tropis Nalgae berpusat sekitar 380 kilometer timur-tenggara Manila.
Pusat Peringatan Siklon Tropis Bersama, Joint Typhoon Warning Center (JTWC) menginformasikan Badai Tropis Nalgae diperkirakan akan melacak ke barat-barat laut selama 36 jam ke depan di sepanjang tepi selatan punggungan subtropis.
Sistem ini perlahan-lahan akan meningkat selama 24 jam ke depan saat melewati pantai tenggara Luzon dengan intensitas puncak 100 km per jam (55 knot. Kemudian tren sedikit melemah saat sistem tersebut melintasi wilayah Manila.
Setelah 36 jam, sistem akan muncul kembali di atas Laut Cina Selatan dan melacak ke arah kutub di sepanjang tepi barat punggungan subtropis menuju celah di punggungan subtropis.
Menurut JTWC Badai Tropis Nalgae dapat memberikan dampak pada gelombang laut dengan tinggi maksimum 6,1 meter (20 feet).
Prediksi Badan Meteorologi Jepang (JMA) pada Sabtu pukul 12.00 kekuatan sistem ini akan menjadi siklon tropis yang berkembang ekstrem dengan tekanan udara pusat 985 hPa (hektopaskal).
Pada hari Minggu diperkirakan Kekuatan (jenis) bertahan sebagai siklon tropis yang berkembang ekstrem.
Badai Tropis Parah Nalgae berkembang dari bibit siklon tropis 93W sejak Sabtu (22/10). Sistem ini terbentuk di timut-timur laut Palau dan selatan barat daya Guam, Samudra Pasifik barat.
Bibit 93W kemudian menjadi depresi tropis (Tropical Depression) di Laut Filipina. Pada Rabu (26/10) sistem ini menguat menjadi Badai Tropis (Tropical Storm).
Sumber: PAGASA/Filipina, Hong Kong Observatory (hko.gov.hk), Zoom.earth/JTWC dan Badan Meteorologi Jepang/JMA
Komentar tentang post